--> Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

Mengenal Sosok Matti Makkonen Sang Penemu SMS

Matti  Makkonen pertama kali untuk mengeluarkan ide

untuk membuat sms (Short Messenge Service) alias pesan singkat pada tahun 1984. Kemudian sms pertama kali dikirim pada tahun 1992, tepat pada perayaan pesta Natal.


Makkonen yang berkerja sebagai PNS,

menemukan ide tentang SMS ketika sedang makan pizza dalam sebuah konferensi

telekomunikasi di Copenhagen, Denmark. Makkonen berpikir bagaimana mempermudah dan

mempercepat pengiriman pesan teks.


Berkat idenya, kini sms berkembang

begitu pesat hingga sekarang bahkan lebih komunikatif sampai pada chatting. Bukan

Cuma berkirim pesan teks tap ibis kirim gambar atau file.


Meskipun demikian, Makkonen tak

ingin mencari nama dan mencatatkan namanya sebagai penemu sms. Karena kesederhanaannya,

ia bahkan membenci julukannya sebagai Bapak SMS. Luar biasa, begitu murah hati

dan rendah hati disaat banyak orang berlomba mendapat pengakuan.











Mengenal Sosok Matti Makkonen Sang Penemu SMS
Sumber Gambar: wired.co.uk

 



Perkembangan

SMS


Proses perkembangan dapat maju

dengan pesat sampai Makkonen turun tangan sendiri. Makkonen memang tidak

sendirian, ia dibantu oleh dua orang temannya yaitu Friedham Hillebrand yang

memberikan batasan 160 karakter pada tahun 1985.


Kemudian SMS pertama dikirim pada

tahun 1992 oleh Neil Papworth sebagai ucapan selamat Natal kepada Direktur

Fodafone, Richard Jarvis dalam sebuah pesta Natal.


Makkonen sendiri tak pernah

mengumbar campur tangannya dalam pembuatan sms. Setelah berbagai media

mengadakan investigasi, kemudian diketahui bahwa Makkonen ikut andil dalam

ppengembangan SMS.


Berikut kutipan wawancara yang

dikutip dari BBC pada tahun 2012 sebagai Ulang tahun sms yang ke 20. “Saya tidak

merasa adanya SMS adalah prestasi pribadi. Suksesnya SMS adalah bukti dari usaha

gabungan banyak orang untuk mengumpulkan banyak ide dan membuat spesifikasi

layanan yang mungkin dari ide tersebut”.


Dalam wawancara tersebut, Makkonen

juga mengakui bahwa dia tidak mengerti bahasa sms, meski dia melihat sms dapat

membuat bahasa yang ada berkembang. Dia juga mengatakan bahwa sms akan terus

ada untuk waktu yang sangat lama.


Sekarang sudah terbukti, perkembangan sms semakin pesat dan

aplikasi chatting mulai menjamur. Bahkan pengguna smartphone semakin dimanjakan dengan layanan berkirim pesan teks, gambar, emoticon dan lainnya.


“Saya percaya, bahwa kemudahan

penggunaan pesan teks akan terus digunakan selamanya. Meskipun kita tidak

selalu menyebutnya SMS,” pungkas Makkonen.


Matti Makkonen memang telah tutup

usia ketika ia berusia 63 tahun, namun berkat idenya kini kita masih bias menikmati

layanan sms dan layanan pesan teks sejenis yang bukan lagi disebut SMS. Terima

kasih atas kemurahan hatimu, Semoga Anda mendapat tempat Layak di Surga.


Sumber: Metrotvnews.com dan BBC



Sumber er.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar