Sejak kecil, pasti kita tau wacana bunglon. Ya, hewan yang satu ini mampu merubah warna kulitnya biar menyerupai lingkungannya. Sehingga, beliau tidak akan gampang terlihat. Hal tersebut diandalkan supaya memudahkannya dalam berburu dan bersembunyi dari predator yang hendak memangsanya. Namun terkait hal tersebut, pernahkah kita berpikir atau penasaran wacana bagaimana kulit bunglon mampu berganti dan menyerupai lingkungannya ? Nah, bagi kalian yang penasaran, yuk simak bahasan berita-MNarik kali ini ya temen-temen. Perlu kita ketahui, didalam kulit bunglon ternyata mempunyai sel yang berjulukan iridofor. Pada sel tersebut terdapat nano kristal dengan berbagai ukuran, bentuk, dan struktur. Nah, bab inilah yang menjadi kunci pergeseran warna pada kulit bunglon. Seperti yang kami katakan diatas, kita telah semenjak usang tau jika bunglon mengganti warna sesuai lingkungannya. Namun ternyata, bunglon tidak seperti itu. Karena, bunglon mengganti warna alasannya beberapa hal. Seperti situasi hati dan juga suhu lingkungan. Saat keadaan santai, jarak nanokristal dan sel iridofor agak mendekat. sehingga, mengeluarkan gelombang warna pendek. Seperti hijau. Sedangkan ketika kondisi bersemangat, nanokristal dan sel iridofor menjauh. Sehingga, menghasilkan warna dengan gelombang warna panjang. Seperti kuning, jingga, dan merah. Selain itu, bunglon akan merubah warna menjadi gelap saat beliau sedang merasa panik. Perubahan warna kulit bunglon juga dipengaruhi oleh suhu dan cahaya matahari. Saat ia terkena sinar matahari yang terik, dia akan merubah warna nya menjadi gelap dan nyaris hitam. Namun ketika suhu lingkungan cukup tinggi tapi tidak terkena sinar matahari, bunglon lazimnya akan berwarna hijau. Saat suhu rendah, umumnya bunglon akan menghasilkan warna dengan kombinasi hijau. tetapi, ketika dalam keadaan lingkungan yang gelap, bunglon umumnya akan merubah warna kulitnya menjadi warna krem dengan bintik kuning. Makara, bunglon merubah warna bukan berdasar lingkungannya ya temen-temen. Walau memang, warnanya mampu melindungi diri dari predator alasannya bisa samar dengan warna lingkungan tempatnya berada. Hal tersebut saja berlaku jika warnanya kebetulan sama dengan warna kulit si bunglon. Baik, sampai disini dulu bahasan kami kali ini. Semoga berfaedah dan menambah pengetahuan kita. Kritik atau sanggahan dan juga usulan mampu kalian sampaikan pada kolom komentar dibawah. Jangan lupa baca bahasan menawan kami yang laun. Share juga ya. Terimakasih :) Sumber https://info-mnarik.blogspot.com