Mukadimah Pidato – Dalam melakukan orasi, seperti berpidato, ceramah, dan sebagainya tentu tidak lepas dari mukadimah. Sebuah pendahuluan yang mengantarkan pembicara pada hal-hal yang akan disampaikan. Mukadimah pidato menjadi salah satu struktur pidato yang amat penting.
Keberadaan mukadimah dalam suatu pidato bisa menjadi penentu, minat/tidaknya seseorang untuk mendengarkan kelanjutan pidato. Mukadimah sebagai pembuka dalam suatu pidato hendaknya disampaikan semenarik mungkin, guna menarik perhatian dan minat para pendengar.
Untuk menyampaikan mukadimah secara baik, bisa disiasati dengan berbagai hal yang menarik, seperti pantun dan sebagainya. Hal ini tentunya tergantung pada kreativitas sang pemateri dalam menyampaikan pidato yang akan disampaikan pada para pendengar. Sebagai referensi, berikut ini terdapat beberapa contoh mukadimah dalam suatu pidato yang bisa dijadikan inspirasi.
Daftar isi Artikel
Pengertian Mukadimah Pidato
Sebelum berlanjut pada contoh-contoh mukadimah dalam suatu pidato, mari simak terlebih dahulu pengertian mukadimah. Terkait pengertian mukadimah bisa ditinjau dari dua segi, yakni secara bahasa dan secara istilah.
Secara bahasa, pengertian mukadimah pidato yakni pengantar, pembuka atau pendahuluan dalam suatu pidato. Adapun pengertian secara istilah yakni susunan beberapa kata yang dirangkai semenarik mungkin untuk dijadikan sebagai kalimat pengantar dalam suatu pidato.
Pada dasarnya, kata mukadimah tidak hanya digunakan pada suatu orasi, seperti pidato, tausiyah atau pun ceramah. Selain itu juga, mukadimah digunakan dalam bagian suatu karya tulis, tepatnya bagian pengantar suatu buku, makalah, dan karya tulis ilmiah lainnya.
Keberadaan mukadimah sangat penting guna menarik perhatian pembaca ataupun pendengar. Dalam suatu buku, mukadimah hendaknya disajikan dengan kata-kata yang menarik sehingga pembaca pun tertarik untuk membaca buku tersebut. Begitu pun dengan mukadimah dalam suatu pidato, hendaknya disajikan secara unik, sehingga menarik seseorang untuk mendengarkan pidato tersebut.
Untuk menarik perhatian pendengar, pidato bisa diawali dengan mukadimah yang lucu, sehingga pendengar merasa terhibur tanpa membosankan. Selain itu, bisa disiasati dengan menyelipkan peribahasa atau pantun lucu yang mengantarkan pada isi pidato yang akan disampaikan.
Selain itu, untuk membuat pengantar dalam suatu pidato tidak membosankan, hindari penggunaan kata-kata yang umum dilontarkan dalam suatu pidato. Gunakan kata-kata yang mengikuti perkembangan zaman, sehingga pendengar pun merasa tertarik untuk mendengarkannya.
Baca Juga: Pidato Hardiknas
Contoh Mukadimah Pidato dengan Menggunakan Berbagai Bahasa
Nah, setelah memahami pengertian mukadimah dalam suatu pidato, selanjutnya terdapat contoh mukadimah pidato yang bisa dijadikan inspirasi dalam berpidato. Contoh berikut disajikan dengan menggunakan berbagai bahasa. Untuk bisa memahami contoh mukadimah secara tepat, yuk simak informasi berikut!
1. Mukadimah Pidato dengan Menggunakan Bahasa Indonesia
Berikut ini contoh mukadimah dalam pidato dengan menggunakan bahasa Indonesia. Mukadimah berikut sebagai contoh dalam pidato yang disampaikan ketika melakukan perlombaan. Contoh berikut cocok untuk dijadikan inspirasi anak-anak yang mengikuti perlombaan. Yuk simak!
Yang terhormat para Dewan juri ,
Yang kami hormati Para Bapak Ibu guru Pembimbing, teman teman yang kami cintai dan juga hadirin wal hadirat rahimakumullah.
Sebelum memulai tholabul ilmi, mari kita haturkan syukur pada zat yang Mahaghofur. Yang mana atas limpahan karunia-Nya kita dapat mengikuti Imtihanan ini dalam keadaan sehat wal’afiat, tentunya dengan harapan dapat memberikan motivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik.
Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpah curah kepada Baginda yang mulia, habibina wasyafi’inai Muhammad SAW. Juga kepada keluarga dan para shahabatnya, tabii’n tabia’t hingga kepada kita semua semoga menjadi bagian umat yang selamat dunia akhirat dibawah naungan syafaatnya, amiin!
Ungkapan di atas, sebagai salah satu pengantar yang cocok digunakan dalam pidato perlombaan. Untuk penyampaian selanjutnya bisa dirangkai kata-kata yang memuat informasi/ tema yang akan disampaikan dalam suatu pidato. Contoh mukadimah lainnya dengan menggunakan bahasa Indonesia yakni sebagai berikut.
Bismillahirrohmanirrohiim,
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, wa bihi nastain wa ‘ala umuriddunya waddin wa’ ala alihi wa shohbihi wa sallim. ‘amma ba’du.
Hadirin Rahimakumullah!
Pertama-tama dan yang paling utama, mari kita bersama panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Alhamdulillah karena atas izin-NYA kita dapat berkumpul, silaturahmi di haflah mubarokah ini. Shalawat dan salaam semoga senantiasa tetap tercurah kepada baginda yang mulia kekasih rabbil izzati panutan semua insan habibana wanabiyyana Muhammad SAW. beserta keluarga ,dan para sahabat ,tabiin wattabiat hingga kepada kita semoga beliau akui sebagai umat yang kelak mendapat syafaaat,sehingga selamat dunia akhirat amin ya rabbal alamin.
Mukadimah dengan menggunakan bahasa Indonesia tentunya sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Hal ini dikarenakan secara umum, pidato banyak disampaikan menggunakan bahasa nasional yang tak lain adalah bahasa Indonesia.
2. Mukadimah Pidato dengan Menggunakan Bahasa Sunda
Selanjutnya, contoh mukadimah dalam suatu pidato dengan menggunakan bahasa Sunda. Untuk penggunaan bahasa daerah ini tentunya masih banyak diminati, terutama mereka yang berada di kawasan Jawa Barat. Penggunaan bahasa Sunda, selain melestarikan bahasa daerah, juga pidato dapat tersampaikan dengan baik dan menarik.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ
الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ
Hadirin Rahimakumullah,
Mimiti nu utami, hayu urang sadaya manjatkeun puji ka dzat nu Maha Suci sinareung syukur ka Alloh nu Maha Ghopur. Solawat miwah salam mugi salamina dikucurkeun ka panutan urang sadaya Habibana wa Nabiyana Muhammad SAW, teu hilap ka kulawargina, sahabatna, oge ka urang sadaya salaku umatna anu tetep tumetep nuturkeun kalayan nurutkeun kana tingkah polahna kanjeung Nabi Muhammad SAW dugi ka poe kiamat.
Rangkaian kata di atas yang tersusun dari berbagai kata Sunda yang merupakan mukadimah/ pengantar dalam suatu pidato. Berbagai pidato dengan tema yang beragam bisa menggunakan mukadimah di atas. Untuk contoh lainnya yakni sebagai berikut.
Wilujeng siang sadayana,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin,
Langkung tipayun urang sami-sami manjatkeun puji sinareung syukur ka Allah SWT. anu mana kalayan kersa nyalira anjeun-Na, urang sadaya tiasa kempel dina majelis anu mulya ieu. Solawat sinareung salam mugia salamina dicurahkeun ka panutan urang sadaya nabi akhir zaman sayyidina Muhammad SAW. Ka para keluargana, sohabatna, tabiin, tabiat, tug dugi ka urang sadayana anu mudah-mudahan jaga dina poe kiyamah kenging syafaat ageung ti anjeunna. Aamiin.
Penggunaan bahasa Sunda dalam mukadimah suatu pidato tentu memiliki daya tarik tersendiri. Selain melestarikan bahasa daerah, bahasa Sunda dikenal sebagai bahasa yang begitu santun dan penuh keramahan.
3. Mukadimah Pidato dengan Menggunakan Bahasa Jawa
Sama halnya dengan bahasa Sunda, bahasa daerah lainnya yang kerap digunakan untuk berpidato yakni bahasa Jawa. Meskipun pidato yang disampaikan bahasa Jawa hanya dipahami oleh sebagian orang, tapi penggunaan bahasa Jawa dalam suatu pidato masih cukup diminati. Berikut ini contohnya.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dhumateng Bapak Kepala Sekolah,
Dhumateng Bapak -Ibu Guru, lan rencang sadaya ingkang kulo tresnani.
Hadirin ingkang kulo tresnani, monggo sasareungan ngucapkeun raos syukur ka Gusti Allah SWT. ingkang sampun maringi nikmat, rahmat, lan karunia, sehinggo sedoyo saged makempal kanti sehat wal ‘afiat, Alhamdulillah.
Adapun contoh lainnya yakni sebagai berikut.
Poro Bapak, Ibu lan sederek sedoyo ingkang kulo tresnani.
Monggo urang sedoyo ngucapken syukur dhumateng ngersanipun gusti Allah SWT. maringi berkah lan nikmat sehinggo kito sedoyo saget kempal majlis puniko.
Hadirin Rahimakumullah!
Ingkang sepindhah, sumangga kita aturaken agunging panuwun dhumateng Gusti Ingkang Maha Kuwasa. Mugi-mugi Gusti Allah kanthi izin-Nya kito kempel, kesopan ing wilayah mubarokah iki. Shalawat lan salaam mesthi muga-muga mulya marang Gusti Kang Mahaagung rabi kekasih ing peran kabeh kabecikan Muhammad SAW. bebarengan karo kulawargane, lan kanca-kancane, tabiin wattabiat kanggo kita ngarep-arep supaya bisa dikenali minangka wong sing bakal nampa syafaat, supaya jagad iki bakal diberkahi karo rabi alamin.
Mukadimah di atas pada dasarnya memiliki arti yang sama dengan pengantar pada umumnya. Sama halnya dengan mukadimah menggunakan bahasa Indonesia yang pengantarnya berisi rasa puji dan syukur yang dihaturkan kepada dzat Maha Suci Allah SWT. hanya saja penyampaiannya berbeda yakni menggunakan bahasa Jawa.
4. Mukadimah Pidato dengan Menggunakan Bahasa Arab
Selain contoh di atas, pidato juga banyak disampaikan dengan menggunakan mukadimah bahasa Arab. Adapun contohnya sebagai berikut.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بسم الله الرحمن الرحيم، الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ اَنْ لاإِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْن، سَيِّدِنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضَرَةُ المُكَرَّم وَالمُخْتَرَمِ حاكم مسابقة
أَيُّهَا الاَسَاتِذَةُ الكِرَامِ !
وَأَيُّهَا الإِخْوَان الاَحِبَّاءُ !
أَوَّلاً، حَمْدًا وَشُكْرًا إِلىَ اللهِ تَعَالَى الَّذِي قَدْ أَعْطَانَا رَحْمَةً وَبَركةً وَهِدَايَةً حَتَّى نَجْتَمِعَ فِي هَذَا المَكَانِ المُبَارَك. وَثَانِيًا، هَيَّا بِنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم الَّذِى قَدْ أَخْرَجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ. وَآخِرًا، أَقُوْلُ شُكْرًا كَثِيْرًا إِلىَ رَئِيْسِ الجَلَسَةِ الَّذِى قَدْ أَعْطَانِي وَقْتًا ثَمِيْنًا لِأَخْطُبَ بَيْنَ يَدَيْكُمْ أَجْمَعِيْنَ تَحْتَ المَوْضُوْعِ:
“فِكْرَةُ الإِسْلاَمِ فِى الإِخْوَةِ البَشَرِيَّةِ
Contoh mukadimah di atas merupakan pengantar dari pidato bertemakan konsep persaudaraan dalam Islam. Adapun contoh mukadimah menggunakan bahasa Arab lainnya yakni sebagai berikut.
السلام عليكم و رحمة الله وبركاته. الحَمْدُ لِلّهِ أَشْهَدُ اَنْ لاإِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صلى على سيدنا محمد وَعَلَى آَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ. ايها الحاضرون اتقوا الله فقد فاز المتقون.
Baca Juga: Pidato Sumpah Pemuda
5. Mukadimah Pidato dengan Menggunakan Bahasa Inggris
Contoh lainya yakni dengan menggunakan bahasa Inggris. Penggunaan mukadimah pidato dengan bahasa Inggris biasanya digunakan dalam pidato bertaraf internasional. Selain itu banyak digunakan juga dalam berbagai perlombaan.
Good Morning,
The honorable ladies and gentlemen,
First of all, let us bring praise and gratitude to Allah SWT, because of His grace and mercy, we can all gather in a place. Prayers and greetings may be poured out to great prophet of the people, habibana wa Nabiyana Muhammad SAW.
contoh di atas bisa dijadikan sebagai mukadimah pidato dengan menggunakan bahasa Inggris dengan tema yang beragam. Adapun contoh lainnya yakni sebagai berikut.
Attendees Rahimakumullah!
First of all, let us extend our thanks to Allah SWT. Thank God that with His permission we can gather hospitality in this area of mubarokah. Shalawat and salaam may always be generous to His Majesty the rabbi’s lover in the role of all the virtues of Muhammad SAW. Along with his family, and his friends, tabiin wattabiat to us hope that he will be recognized as the people who will receive the intercession, so that the world will be blessed with the rabbi alamin.
Contoh mukadimah di atas bisa diterapkan pada pidato bahasa Inggris dengan berbagai tema. Menyampaikan pidato dengan menggunakan bahasa Inggris tentunya akan menjadi pengalaman tersendiri dan tentunya akan mengesankan.
Pada dasarnya mukadimah bisa dibuat seunik dan semenarik mungkin. Hal ini bergantung pada kreativitas sang pemateri. Semakin tinggi daya kreatifitasnya, maka mukadimah yang dibuat pun akan menarik.
Mukadimah yang baik disampaikan dengan semenarik mungkin dan tentunya menyesuaikan para audiens. Sikap profesional tentunya dibutuhkan sang pemateri guna menciptakan pidato yang disampaikan tidak membosankan.
Nah, itulah beberapa contoh mukadimah pidato dengan menggunakan berbagai bahasa yang bisa dicoba. Semoga deretan contoh di atas bisa dijadikan inspirasi serta referensi dalam pidato yang akan disampaikan oleh seseorang.
Sumber er.com