Apa itu media umum Steller ?. Belakangan ini di Facebook dan Instagram di Indonesia ramai dibanjiri konten dari media sosial Steller. kemudian Banyak diantara kita yang kemudian bertanya, "Apa itu Steller?" Steller merupakan abreviasi dari storyteller alias penutur dongeng atau pendongeng. Steller menyediakan semua unsur untuk bercerita, dari mulai teks, foto, dan video. Dari namanya, Steller seyogianya bisa memenuhi kehendak netizen untuk bercerita di dunia maya, khususnya lewat jalur mobile. Lalu, apa yang menciptakan Steller begitu spesial dari medsos yang lain? Menghadirkan semua jenis konten tentu bukan hal gres di dunia media sosial. Kita lebih dulu mengenal Facebook yang juga mengakomodasi kemampuan tersebut. Bahkan, sekarang Facebook mampu dibilang lebih lengkap dengan adanya terusan ke foto dan video 360 derajat. Buat pamer Steller sebagai media sosial yang cocok untuk semua karakter pengguna media sosial, baik anak Twitter, anak Path, anak blog, anak Instagram, hingga anak YouTube. Mau digunakan buat bercerita mampu. Mau digunakan buat showcasing skill sambil bercerita bisa. Buat tutorial juga bisa. Esensi Steller adalah kesatuan dan keutuhan dongeng. Teks, foto, dan video berkedudukan sama dan saling memerlukan satu sama lain untuk membentuk alur dongeng yang runut. Beda halnya dengan Instagram, Twitter, ataupun Snapchat. Instagram cenderung disesaki orang-orang yang gemar berekspresi melalui foto, sedangkan Twitter lebih menonjolkan teks, dan Snapchat lebih ke video. Di Instagram, netizen mungkin bakal mengunggah beberapa foto. Lain halnya di Steller, di mana pengguna mampu bercerita lebih lengkap dan panjang lebar cuma dalam satu unggahan yang menggabungkan semua konten. Baru di Indonesia Bagaimanapun, Steller hadir selaku oasis di tengah kemapanan platform populer semacam Facebook dan Instagram. Media sosial asal San Francisco, AS, tersebut bergotong-royong telah ada semenjak 2014 lalu. Adalah abang beradik Brian McAniff dan Karen Poole yang melahirkan Steller ke jagat maya. McAniff yaitu perancang user experience (UX), sedangkan Poole mempunyai keinginan kuat pada bidang desain visual. Di Indonesia, kiprah Steller baru dimulai pada awal April 2016 untuk perangkat iOS. Pada ahad pertamanya, Steller sudah mengumpulkan ratusan dongeng netizen Tanah Air. Sebulan setelahnya, atau pada awal Mei ini, aplikasi Steller resmi hadir di Android. Sekitar 10.000-an pengguna Android telah mengunduh aplikasi tersebut. Bagi anda yang ingin aplikasi Steller, Anda mampu mengunduh aplikasi tersebut melalui Apple App Store atau Google Play Store. Sumber https://sirobotdroid.blogspot.com