Puisi Cinta Roman Picisan – Roman picisan, jika mendengar kata tersebut, tentu kita akan teringat dengan romantisme serial film dengan judul yang sama yang dirilis pada tahun 2017.
Film tersebut bercerita tentang kisah cinta dari dua sejoli Roman dan Wulan.
Rangkaian puisi-puisi indah yang terdapat dalam serial tersebut mampu membuat para penontonnya menjadi baper alias bawa perasaan.
Film roman picisan merupakan film yang sempat popular pada rilisan tahun 1980 yang karena keindahan isinya dirilis kembali dalam bentuk series dengan judul yang sama.
Banyak diantara kita yang belum mengetahui makna dari roman picisan itu sendiri.
Selain merupakan judul film, roman picisan menggambarkan sebuah kisah cinta yang sudah banyak dialami.
Kisah ini berisi banyak hal tentang cinta baik itu kepiluan, kesedihan, kegembiraan, serta suka duka dalam menjalin cinta.
Kata roman picisan sendiri mulai terdengar populer di Indonesia sejak dirilis filmnya.
Daftar isi Artikel
Puisi Cinta Roman Picisan Singkat Penuh Makna
Penggunaan puisi dalam cerita roman picisan sangat membantu dalam pengungkapan cinta oleh para tokohnya.
Selain menjadi daya tarik film roman picisan, puisi-puisi yang terdapat dalam serial ini sangat cocok untuk kamu berikan pada orang-orang terkasih.
Untuk mengetahui bagaimana puisinya silahkan baca di bawah ini!
[lwptoc skipHeadingLevel=”h2″]
1. Puisi untuk Sahabat
Sahabat adalah sosok penting dalam kehidupan kita karena tanpanya hidup akan terasa hampa.
Memiliki sahabat yang mau menemani suka dan duka menjadi anugrah tersendiri yang harus kita syukuri.
Dalam suatu hubungan tentu terdapat lika-liku yang dihadapi bersama untuk itu tidak ada salahnya jika menuliskan puisi tentang sahabat seperti puisi dibawah.
“Aku percaya
Persahabatan ini
Telah dewasa pada akhirnya
Dia memberi nyaman dengan tawa
Dia bahagia dengan kebersamaan
Dia tulus dengan pengorbanan
Persahabatan ini tak selalu saling menguji
Tidak juga ada niat untuk menyakiti”
Puisi tersebut di tuliskan Roman untuk sahabatnya karena memang pada serial roman picisan sosok Roman selalu di samping sahabatnya.
Dalam puisi diatas Roman menggambarkan sebuah hubungan persahabatan yang bahagia dan penuh ketulusan.
Walau kadang kala hubungan persahabatan memiliki ujian, itu akan tetap membahagiakan ketika bersama.
2. Puisi untuk Orang Tua
Selain sahabat, orang tua adalah sosok yang paling berjasa dalam hidup kita.
Mengorbankan banyak hal dalam mendukung dan memberikan keinginan kita tentu menjadikan orang tua sebagai inspirasi puisi akan sangat mengagumkan.
“Ada banyak panggilanmu
Bunda, mama, atau ibu
Satu yang pasti, panggilan itu lebih mulia daripada ratu
Kau relakan tubuhmu, sebagai pintu masuk kami ke dunia ini
Kau hancurkan egomu, demi hadirkan tawa
Di balik derai tangis kami, kau adalah pelangi dalam jiwaku
Kaulah kehangatan, di saat aku lelap dalam pangkuanmu”
Apa yang tergambar dalam benak kita setelah membaca puisi tersebut? Raut wajah ibu?
Puisi tersebut menggambarkan perjuangan dan jasa seorang ibu untuk anaknya.
Bahkan ibu digambarkan sebagai sosok yang lebih mulia dari seorang ratu.
Sosok ibu memiliki banyak nama panggilan dari anaknya, tetapi nama-nama tersebut tetaplah menggambarkan sosok yang telah banyak berkorban untuk sang anak.
“Papa
Kau membuatku percaya
Kalau cinta itu ada
Dari caramu mencintaiku
Papa
Bagiku mama sangat berharga
Tapi sayangku padamu
Juga tak terkira
Papa
Kau telah bahagiakan aku
Karena itu
Aku pun ingin kau bahagia
Cerita cinta barumu terukir di tempat ini
Tapi kuyakin
Bukan melupakan yang telah pergi
Karena kenangan adalah harta yang abadi”
Selain ibu, ayah juga merupakan sosok paling penting dalam hidup seorang anak.
Selain jasa ibu yang membawa anak lahir ke dunia, ayah juga memiliki peranan besar dalam menciptakan kebahagiaan seorang anak.
Dalam puisi diatas tergambar rasa cinta seorang anak kepada ayahnya atau dalam puisi digunakan kata “papa”.
Sama seperti ibu, ayah juga memiliki banyak panggilan yang berbeda dari anaknya.
“Kubohong kalau kutak rindu
Karena tiap hari kuterbayang
Ayah dan Ibu
Godaan mengintai
Untuk kembali ke kampung halaman
Mengiris tekadku di perantauan
Tapi aku
Aku tak boleh lemah
Aku tau aku tak boleh kalah
Biarlah lautan rindu ini
Kubalas dengan kebanggaan
Yang akan aku bawa pulang”
Rindu, hal yang paling lekat dengan kehidupan perantau.
Jauh dari orang tua juga kampung halaman membuat rasa rindu sering kali menjadi pertimbangan pemikiran untuk kembali atau melanjutkan tujuan perantauan.
Dalam puisi di atas menggambarkan suasana pilu yang dirasakan perantau kepada orang tua dan kampung halamannya.
3. Puisi untuk Kekasih
Tidak dapat dipungkiri bahwa kekasih adalah sumber imajinasi terbesar.
Sering kali segala perasaan dengannya akan mempermudah peluapan segala susunan kata, jika belum percaya simak puisi-puisi berikut!
“Aku dan kamu bagaikan laut dan pantai
Seperti api dan bara yang menjadi debu
Menyatu seperti sinar matahari yang menyentuh embun pagi
Menjadikannya tetesan air sebening Kristal”
Walau memiliki perbedaan hubungan kekasih kadang kala dapat menyakiti, dapat membawa keindahan, tetapi bagaimana pun tetap seperti laut dan pantai yang selalu bersama.
“Mencintaimu adalah pilihan
Dicintai olehmu kuanggap anugerah
Menyakitimu kujaga dengan segenap upaya
Disakiti olehmu ku terima semampu raga”
Dalam hubungan cinta kita tidak dapat memastikan kekasih kita memberikan hal sesuai keinginan kita, tetapi ketulusan dalam mencintai akan membuat kita saling menerima dan melengkapi.
Dalam hubungan cinta juga diperlukan upaya bersama untuk menjaga.
“Kalau cinta sungguh mencinta, dia tidak meminta
Kalau cinta sungguh berharga, dia tidak memaksa
Senyummu adalah harapanku. Bahagiamu adalah segalaku
Meskipun senyummu dan bahagiamu tanpa aku.”
Mencintai adalah keikhlasan dan ketulusan walau harus merelakannya dengan yang lain, tetapi selama membuatnya bahagia kita masih disebut mencintainya.
Puisi diatas menggambarkan kepiluan dari cinta yang tidak sesuai harapan, tetapi memberikan makna ketulusan pengorbanan untuk orang yang dicinta.
Bagaimana? Indah bukan puisi-puisi cinta dalam serial roman picisan ini.
Selain keindahan kata, puisi-puisi tersebut juga memiliki pesan moral untuk menjaga sebuah hubungan persahabatan dan mencintai orang tua.
Serta tak lupa sebagai perenungan tentang jasa-jasa yang telah diberikan ayah dan ibu kepada anaknya sehingga kita harus dapat mencintai dan menghormatinya.
Sumber er.com