--> Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

3 Jalan Bunuh Diri Di Industri Komik Indonesia

Kali ini saya akan membagikan seputar aliran seorang sahabat yang bergelut dalam industri komik, Ia sudah mempublikasikan 3 volume komik, kalian tau nama kompilasi komik tersebut gak? hahahaa.. pasti gak tau ya? belum cukup terkenal juga sih, hehehe.. sorry ya mas. Ok, tak kenal maka tak sayang, nama dari majalah komik ini ada MetaKomik , META atau METAMORFOSIS yang mempunyai filosofi ihwal sebuah proses dimana pupa pupa komikus yg tumbuh dan berkembang seiring terpaan ujian kehidupan sampai meraih KESEMPURNAAN. Bagi kalian yang penasaran tentang MetaKomik, kalian bisa memesannya secara online di fanspagenya di alamat https://www.facebook.com/metakomik/. Ada diskon khusus loh. Yap, cukup basa-basinya, kita kembali ke topik bahasan kita, ihwal Industri Komik di Indonesia yang bergotong-royong cukup menjajikan untuk tahun-tahun kedepan melihat dunia seni di Indonesia mulai berkembang ke arah baik. Tapi industri komik sendiri sebenarnya cukup sulit, ini dikarenakan masih banyak konten-konten ilegal alias bajakan yang bertebaran di internet di tambah lagi dengan sifat orang Indonesia yang mau nya murah atau gratis terlebih cuma untuk sebuah gambar. Terbukti banyak juga penerbit komik baik itu secara online atau media cetak yang bangkrut. So, apakah benar industri komik itu industri bunuh diri? mari kita lihat pemaparan salah satu author di majalah Metakomik ini. Sebelum menuju ke pembahasan, sebelumnya aku ingin mengingatkan jikalau konten ini murni hanya ajaran sang pembuat, jadi kalau terdapat kesalahan kata dan kesalahan arti mohon di koreksi bersama-sama. 3 (tiga) jalan bunuh diri di industri komik memang cocok untuk nama judul issue 3 (issue 3 =3 jalan, cocoklogi GG) - "hmm.. sepertinya artikel ini ditulis bersamaan dengan rilisnya vol. 3 majalah Metakomik" Red. Jalan Pertama Yaitu masuk ke dalam publisher mayor mirip K*****, R*** dan publisher mayor yang lain. Apa disini ada yang belum tau ihwal publisher? setuju akan saya jelaskan secara singkat, publisher yakni sebuah perusahaan yang mempublikasikan karya seseorang dengan suatu kesepakatanyang di sepakati kedua belah pihak, jadi semisal kau ada komik terus di kirim ke perusahaan publisher tersebut dan di terima, maka akan ada perjanjian yang di sepakati antara kau dan publisher tersebut. Ya tentu saja ada hak dan keharusan yang mesti di penuhi sesuai persetujuanyang kamu buat. Hal yang mesti di cermati dikala masuk kedalam industri komik dan kau mengutamakan publisher adalah karya ini ialah karya yang dijual, jadi sebagus apapun karya kau tetapi kalo tidak terjual maka karya kau yaitu karya yang tidak tepat target (disini gak ada yang namanya karya gagal adanya karya yang tidak sempurna sasaran). Kosmik Komik (salah satu publisher komik di Indonesia) Re:on Comics (salah satu publisher komik di Indonesia) Kaprikornus semisal kau kirim ke publisher A yang marketnya yakni komik romance namun kau submit komik action gore, ini contoh yang salah sasaran pakai banget! kemungkinan besar komik mu gak bakalan di terima di publisher A ini. Tips dari aku identifikasi publisher yang kamu incar,lihat pasarnya dan buat komikmu sesuai dengan publisher tersebut. (akan ada pembahasan mendetail perihal publisher mayor di issue berikutnya) Jalan Kedua Yaitu kompilasi komik indie,  untuk kompilasi ini mampu dikatakan semi cari mati, tujuannya matinya gak sendirian tetapi ngajak temen. wahahahaha... untuk yang belum tau maksud dari kompilasi ialah suatu karya dari banyak sekali komikus digabungkan dalam satu buku. Sedangkan indie sendiri ialah sesuatu yang bangun sendiri dan bebas 'TANPA INTERVENSI' - Bowo Aiwi (lagi lagi kata" GG mas ini menempel di benak saya). Makara kompilasi komik indie ialah suatu karya dari aneka macam komikus yang disatukan dalam satu buku komik yang gerakannya bebas tanpa intevensi dari pihak manapun, dan mampu berdiri diatas kaki sendiri dengan kaki sendiri. dalam komik indie ini pasar yang dituju bisa ditentukan sendiri, cuma saja sebab komik ini kompilasi bareng maka pasar yang hendak dituju harus dari janji bareng . Dalam perkomikan indie ini anda memang mampu sesuka hati dalam membuat konten, tetapi lagi lagi anda juga mesti di tuntut semoga sesuai dengan kepentingan kompilasi anda. Semisal dari sisi genre, save tidaknya tema dan gambar dan jumlah halaman yang dibuat, mungkin ada kompilasi yang bebas sebebas-bebasnya komikus cuma saja jarang alasannya menyatukan suatu aliran itu hal yang sulit terlebih seorang seniman kadang suka keras kepala dan idealis akan pemikirannya sendiri. Tips dari aku yakni jikalau kau berniat gabung atau mendirikan kompilasi indie ialah pencocokan visi misi, kalo visi misi udah beda kompilasi tersebut gak akan berjalan usang. (akan ada pembahasan mendetail tentang kompilasi indie di issue berikutnya) MetaKomik (salah satu majalah kompilasi komik yang terbit secara Indie) dan pembahasan terakhir kita. JALAN BUNUH DIRI SANG GARIS DEPAN tadi sudah aku jelaskan ihwal indie bukan, maka dari itu aku cuma akan menambahkan. orang yang menentukan pihian indie itu ada 2 penyebabnya :  1. ANTI INTERVENSI 2. INGIN BERDIRI SENDIRI. Pertama apa itu ANTI INTERVENSI Anti intervensi adalah sebuah keadaan dimana dia tidak mau dimasuki, dipengaruhi dan di sabotase dalam berkarya tanpa ijin dari komikus terkait, umumnya seorang komikus anti intervensi yakni seorang yang condong idealis, ia berkarya hanya untuk dirinya sendiri. Kalian tidak suka dengan karyaku jangan melihat/beli, kalo suka bacalah. Seseorang seperti ini kadang sungguh egois dalam berkarya. Tapi disini uniknya, anda akan sungguh-sungguh disuguhi wacana karya yang murni ingin di tuangkan oleh komikus tersebut. Yang kedua INGIN BERDIRI SENDIRI. Type kedua yakni seorang yang ingin mengorganisir dan mengarahkan karyanya dengan kemauan sendiri. Seorang yang mampu berdiri diatas kaki sendiri yang membuat suatu karya tanpa menanti komiknya di terbitkan oleh publisher mayor (ada perkara karena sering ditolak terus cetak indie, hahahaha aku banget) pengusaha yang terjerembab di dunia komik. Orang yang nge-indie alasannya adalah ingin bangkit sendiri juga ada beberapa penyebab. Tapi kemungkinan besar ada 3 hal paling secara umum dikuasai, pertama pure ingin mampu berdiri diatas kaki sendiri (anak perantau kayaknya), kedua keseringan ditolak penerbit yang balasannya membulatkan tekad untuk terbit indie (kasihan) dan ketiga pengusaha jangka panjang (did u know profit indie kalo jadi mampu melebih fee dari publisher mayor). (akan ada pembahasan mendetail tentang pure indie di issue selanjutnya). Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca konten ini. Sudahkan anda memilih jalan bunuh diri anda? Tulis di kolom komentar jalan bunuh diri anda beserta argumentasi kenapa anda menentukan jalan bunuh diri tersebut. -salam suicidal Metakomik, terus terhubung bareng kami https://www.facebook.com/metakomik/ https://www.instagram.com/metakomik/ https://www.twitter.com/metakomik/
Sumber https://blogblahbloh.blogspot.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar