--> Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

Kewajiban Seorang Anak Untuk Menghargai Dan Mempertahankan Perasaan Seorang Ibu

Seorang ibu mampu dibilang selaku pendekar yang senantiasa memberikan rasa kasih dan sayang kepada setiap anak-anaknya tanpa menatap waktu. Ibu yang mengandung selama sembilan bulan dan merawat anaknya sampai akil balig cukup akal dengan mengorbankan segala hal demi menawarkan yang terbaik terhadap anaknya, dengan sarat cita-cita agar cita-cita yang diangannya dapat terwujud menyebabkan anak-anaknya berhasil dan selalu berbakti terhadap kedua orang tuanya.

 Seorang ibu bisa dikatakan sebagai pahlawan yang selalu memberikan rasa kasih dan sayang  Kewajiban Seorang Anak Untuk Menghargai dan Menjaga Perasaan Seorang Ibu

Dalam agam islam derajat seorang ibu lebih tinggi 3 kali ketimbang seorang ayah, oleh karena itu sebagai anak kita wajib mempertahankan perasaan hati seorang ibu. Walaupun derajat seorang ibu lebih tinggi dari ayah, sebagai anak anda juga wajib menghargai seorang bapak atau ayah, dikarenakan mereka berdua bagaikan malaikat yang sangat berharga dan berjasa dalam kehidupan seorang anak.

Namun di samping itu pasti anda pernah mempunyai konflik di dalam keluarga?, baik itu pertentangan  dengan ayah, ibu, abang atau pun adik. Akan tetapi, yang paling kita utamakan adalah mempertahankan perasaan seorang ibu, namun bagaimana jikalau ibunya ngeselin dan banyabicara?, apa pun itu alasannya kita wajib tetap menjaga perasaan seorang ibu.

Saat anda murka atau emosi dengan ibu Jangan sampai anda memukul, membentak, tak maumenyapanya, dan meninggalkan rumah. Hal itu akan menjadikannya cemas dan menangis. Tentu anda telah tau bukan bahwa nirwana itu berada di telapak kaki seorang ibu, oleh alasannya adalah itu jagalah sikap dan gunakan bahasa yang lemah lembut dikala mengatakan dengannya.


Ada sebuah dongeng seorang tabi’in, cerita ini berawal di suatu daerah makan atau kedai makanan, jadi di meja makan itu ada seorang ayah, ibu dan anak. Nama tabi’in ini yakni Ali, jadi orang jaman dahulu jika makan memakai nampan dan Ali ini dikala makan tidak pernah satu nampan dengan ibunya, dia siapkan kuliner untuk ibunya kemudian dia tunggu sampai ibunya akhir makan sehabis itu barulah Ali makan. Di saat itu Ali ditanya sama orang yang kebetulan makan di kedai makanan yang sama “ mengapa kamu tidak makan bareng bareng ibu mu? ”, Ali pun menjawab “aku cemas ketika saya sedang makan bareng ibu, saya mengambil bab dari kuliner tersebut yang sebenarnya ibu saya mengharapkan itu, saat kuliner itu sudah berada di tangan aku sehingga ibu saya merasa harus menyerah dengan saya, dan ibu saya ingin mengkonsumsi kuliner tersebut tetapi tidak tersalurkan. Hal itu tak mauterjadi gara-gara makan bareng dengan ibu, terus aku mengambil daging, roti dan nasi yang ibu menghendaki itu, lebih baik aku diam dan menunggu sampai ibu aku final makan “.

Sebegitunya seorang tabi’in menjaga perasaan seorang ibu, apabila anda disuruh oleh ibu untuk berbelanja barang atau melaksanakan sesuatu, tetapi anda mengatakan sebentar, malas, nanti, ah atau kata-kata yang mempunyai arti menangguhkan , memang kata ah, nanti atau sebentar. Tidak melambangkan anak tersebut durhaka kepada orang tuanya, namun lebih menuju ke poin menjaga perasaan seorang ibu.
Berpuluh-puluh tahun orang tua merawat dan menjaga anda, sedangkan anda hanya merawat orang bau tanah di kurun-periode tuanya saja. Di abad tersebut mereka hanya meminta kepada anaknya untuk senantiasa menyayanginya dan menjaganya, sebab kondisi tubuh yang tak mampu lagi bangkit tegap mirip dahulu kala. Oleh karena itu cintailah mereka seperti mereka menyayangi anda di waktu kecil. Berikut ini keharusan seorang anak untuk menghargai dan menjaga perasaan ibu.

  • Memberikan hadiah kepadanya
  • Katakan selalu bahwa anda mengasihi dan menyayanginya
  • Sering memeluknya
  • Selalu melakukan apa yang mereka minta (dalam hal faktual)
  • Selalu memasakan kuliner kesukaannya
  • Selalu menyimak curhatnya
  • Selalu menyempatkan waktu untuknya
  • Mengajaknya jalan-jalan keluar rumah biar tidak stres
  • Selalu di sampingnya di saat beliau sakit
  • Ajak ia untuk bercanda dan tertawa bareng

Setiap orang tua senantiasa berharap kepada anaknya untuk senantiasa berbakti kepada mereka, menyayanginya, merawatnya, dan menjaganya. Semoga kita senantiasa menjadi anak yang berbakti kepada orang renta dimulai dari menjaga perasaannya, supaya info ini mampu berfaedah buat anda dan terima kasih.

Sumber https://nuroehi.blogspot.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar