Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

Hindari Maut Di Usia Dini Dengan Sarapan Pagi

Apakah anda suka melupakan sarapan, itu ialah hal jelek alasannya adalah mampu menningkatkan kemungkinan meninggal dini akibat penyakit kardiovaskular, khususnya akhir hayat akhir stroke, berdasarkan  studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology. Setelah usia seseorang, jenis kelamin, ras, status sosial ekonomi, acuan makan, gaya hidup, indeks massa badan dan status penyakit dipertimbangkan, penelitian ini menemukan bahwa mereka yang tidak pernah sarapan memiliki risiko 87% lebih tinggi kepada ajal akhir kardiovaskular daripada orang yang sarapan saban hari, hal tersebut dikemukan oleh Dr. Wei Bao, tangan kanan profesor epidemiologi di University of Iowa. "Ada beberapa aspek risiko kardiovaskular - misalnya diabetes, hipertensi dan kelainan lipid," katanya. "Temuan kami sejalan dan didukung oleh observasi sebelumnya yang secara konsisten menunjukkan bahwa melalaikan sarapan terkait dengan aspek-aspek risiko berpengaruh untuk kematian akibat penyakit kardiovaskular." Penyakit kardiovaskular - terutama penyakit jantung dan stroke yaitu penyebab utama akhir hayat di dunia, terhitung 15,2 juta kematian gabungan pada tahun 2016, menurut World Health Organization. Penelitian ini melibatkan data dari 1988 hingga 1994 pada 6.550 orang akil balig cukup akal AS, berusia 40 sampai 75, yang melaporkan seberapa sering mereka sarapan di Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Nutrisi Nasional. Data survei umumnya membiarkan responden memilih makan apa yang akan dianggap sarapan. Data terpisah dianalisis untuk memilih status kesehatan orang akil balig cukup akal hingga 2011. Semua menyampaikan, 2.318 kematian terjadi selama kurun tindak lanjut rata-rata 18,8 tahun, termasuk 619 dari penyakit kardiovaskular. Para peneliti mengamati dengan seksama seberapa sering setiap orang mengonsumsi sarapan dan akhir hayat, khususnya apakah akhir hayat terkait dengan kesehatan jantung. Data survei lazimnya membiarkan responden memilih makan apa yang hendak dianggap sarapan. Dari orang-orang cukup umur itu, 5,1% melaporkan tidak pernah mengonsumsi sarapan; 10,9% jarang makan sarapan; 25% sarapan pada beberapa hari; dan 59% sarapan setiap hari. Dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan saban hari, orang cukup umur yang tidak pernah melakukannya memiliki risiko lebih tinggi kematian terkait penyakit jantung dan maut terkait stroke, berdasarkan observasi. Asosiasi tersebut didapatkan signifikan dan independen terhadap status sosial ekonomi, indeks massa tubuh dan aspek risiko kardiovaskular, catat para peneliti. Krista Varady, profesor nutrisi di University of Illinois, Chicago, yang tidak terlibat dalam observasi. "Namun, dilema utama adalah bahwa subjek yang secara terorganisir melupakan sarapan juga memiliki kebiasaan gaya hidup paling tidak sehat," katanya. "Secara khusus, orang-orang ini yakni mantan perokok, peminum berat, tidak aktif secara fisik, dan juga mempunyai mutu masakan yang jelek dan pendapatan keluarga yang rendah." Semua aspek itu menempatkan orang pada risiko yang jauh lebih tinggi untuk penyakit kardiovaskular. "Saya menyadari bahwa observasi ini berupaya mengendalikan pemicu ini, namun aku pikir susah untuk memisahkan sarapan yang dilewati dari gaya hidup mereka yang tidak sehat secara biasa ," kata Varady. Dari penelitian-penitian para hebat di atas mari kita simpulkan untuk menjaga teladan hidup untuk menghindari akhir hayat dini akhir penyakit kardiovaskular. Cara paling gampang ialah dengan tidak melewatkan sarapan pagi. Selain itu jangan lupa disertai dengan olahraga secukupnya. Sumber : cnn.com
Sumber https://blogblahbloh.blogspot.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar