--> Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

Puisi Bebas Pada Beragam Situasi di Dalam Kehidupan

Puisi Bebas – Jika kita berbicara tentang puisi, tentu tidak akan ada habisnya.


Puisi memang tak akan pernah hilang oleh waktu karena selalu melekat di hati para pujangga dan penikmatnya.


Tidak hanya dapat mewakili satu perasaan, bahkan seringkali puisi menjadi solusi yang mudah untuk meluapkan segala bentuk keresahan hati.


Khususnya pada puisi modern, jenis ini sangat digemari oleh para penulis pemula dimana tidak begitu beraturan.


Puisi modern muncul dengan versi bait yang sangat pendek, adapula yang panjang hingga 4 sampai 5 bait.



Contoh Puisi Bebas Berisi Ungkapan Perasaan yang Menyentuh Hati


Siapapun diperkenan untuk membuat puisi secara bebas dengan maksud ingin menyampaikan curahan hati yang lama terpendam.


Bagi kamu yang saat ini berkeinginan untuk mencurahkan seluruh isi hati melalui puisi tapi masih bingung, silahkan simak beberapa contoh dan makna puisi berikut!


[lwptoc skipHeadingLevel=”h2″]

Puisi Perpisahan


5 Mei Kita


5 mei lalu

Dibawah sinar lampu pada suasana dingin ramai yang menyahdu

Kau berada tepat dihadapanku

Kau ingat malam itu

Berkali-kali ku poles lipstik merah bata pada bibirku


5 mei lalu

Dengan kaos abu-abumu kau coba berdialog padaku

Memintaku memilih untuk hitam atau putih dan jangan abu

Dengan merengek manja kau minta aku menjadi kekasihmu

Aku diam dan sesekali hanya mampu melempar senyum padamu


5 mei kini

Tak ada pertamuan reuni tahun lalu

Tak ada pinta yang mengulur waktu pada mau

Tak ada rindu yang terpancing sendu pada temu

Kita hanya dua orang asing yang sedang mengenang masa lalu


(Nur Hafizqi)


Pada puisi bebas yang pertama ini tampak suasana sedih yang dirasakan oleh penulis.


Puisi di atas berisi tentang kenangan sebuah momen jadian jalinan hubungan.


Penulis seolah-olah ingin menggambarkan secara detail tentang ingatannya pada hari itu.


Namun, sayang semuanya tidak berjalan baik sebab penulis harus mengalami perpisahan dengan sang kekasih.


Pada saat membaca di bagian awalnya, kita akan merasakan suasana yang romantis, akan tetapi suasana tersebut berubah menjadi suasana yang sedih pada bagian akhirnya.


Puisi Tentang Datangnya Tahun Baru


Akhir


Ku dengar riuk terompet menggaduh memecah malam

Tak lalai pula gemercik bunga api menghias langit malam

Ciiiit duaaar

Begitulah bunyi yang ku dengar sepanjang awalan tahun


Seolah lupa telah menua

Seluruh orang bersorak riang seakan paling bahagia

Sedang mereka tak memihak bahwa tahun telah berganti

Usia pun kian menua


(Nur Hafizqi)


Sudah bukan suatu hal yang asing lagi jika pada pergantian tahun akan ada banyak pesta untuk menyambut datangnya tahun baru tersebut.


Semua orang akan berlomba-lomba untuk meniupkan terompet dengan ramainya.


Namun, mereka lupa bahwa dengan datangnya tahun yang baru maka usia mereka juga akan semakin menua.


Puisi di atas memiliki makna tentang pentingnya bagi kita untuk mengingat usia serta selalu memperbaiki diri.


Puisi Putus Cinta


Akhir Cinta di Akhir Tahun


Lama kau racauni hati damaiku

Mengukir luka menerus relung hati terdalamku

Sungguh lugu atau berpura-pura dirimu

Nyatanya kini mengambigu


Kriing

Selesai sudah semua dustamu

Lega bukan

Takkan ada gangguanku lagi dalam fajar hingga senjamu


Desember melambai

Januari memagut

Takkan kurajut lagi rindu hingga terangat dalam temu

Tak ada lagi temu yang perlu terjamu

Semua sudah berserak

Pembunuh bengis


(Nur Hafizqi)


Perpisahan tentu bukan suatu hal yang menyenangkan.


Selain berpisah dengan tahun yang sedang berlangsung, puisi di atas juga menggambarkan perpisahan yang terjadi di antara sepasang kekasih.


Ketika baru membaca puisi tersebut, kita sudah langsung mendapati suasana sedih yang mengharukan.


Barangkali, penulis sedang ingin menggambarkan posisinya yang selalu bertahan walau terus tersakiti hingga akhirnya penulis harus dapat berusaha menerima perpisahan yang telah terjadi.


Puisi Ungkapan Cinta Kasih


Bahu Kecil Peraduan


Kau akan manja saat lelah

Pasca juangmu

Kau akan selalu berpulang pada bahuku

Menopangkan kepala pada bahu kecilku

Menggenggam jemari

Lalu

Menceritakan banyak hal menakjubkan yang takkan ku dengar jika bukan kau kekasihku saat itu


Kita suka berdiskusi dalam malam

Kau pria cerdas

Dan

Untuk sekedar duduk mendebatkan argumenmu

Aku perlu membaca beberapa teori dalam rak buku kamarmu


Aku tak pernah terlihat cantik denganmu

Sejak menjadi kekasihmu

Kau memuji aku cantik sebanyak satu kali

Itupun saat kukenakan baju abu-abu

Warna kesukaanmu

Barang kali warna baju itu yang kau sebut cantik


(Nur Hafizqi)


Puisi di atas berisi pujian pada bait ke-2nya, serta memiliki nuansa yang bahagia dan romantis.


Penulis ingin memberi gambaran tentang aktivitas yang dilakukan para remaja saat sedang kasmaran.


Puisi di atas juga menggambarkan bentuk cinta kasih yang terjadi di antara sepasang kekasih.


Puisi Ungkapan Rindu


Bait Rindu di Desembermu


Masih terasa renyah remahan kalbuku

Keping hati berserak rumit di tepian kalbu

Mengulas sendu dalam bait rindu


Mulutku terbungkam, sedang aksaraku ribut menggaduh

Kusesali hadirmu yang mengusang di awal desemberku

Ku nanti hadir raga sedang bayangpun enggan

Desember memaksamu menyuduti semesta di tepiannya


Hujan awal desember ini mengaduk pilu

Menerpa wajahku pada bait rindu terdahulu

Sedang yang ternanti tak kunjung menghandir


(Nur Hafizqi)


Puisi di atas berisi tentang ungkapan rindu yang dirasakan oleh penulis.


Puisi tersebut bernuansa sedih dan menceritakan tentang duka mendalam yang dirasaan oleh penulis.


Di dalam puisi juga terdapat ungkapan rasa sesal yang dirasakan atas kehadiran seseorang yang dapat membuat penulis merasakan sakit hati dan akhirnya kecewa.


Puisi Ungkapan Kemarahan


Dewi Mu


Aku adalah api yang menyala

Bersiap membakarmu dalam wujud dara jelita

Aku adalah dewi kematian yang kau sanjung

Sedang jantungmu siap kuremas hingga remuk

Aku adalah

Kepulangan dosa-dosamu pasca pemberhentian alur kisahmu dalam semesta

Berbahagialah demi dahulu

Sebab waktu masih lapang memberi jeda padaku

Terlelaplah perlahan dalam ranjangmu

Nanti

Kan kau temui tiap tusuk yang mengiringmu pada pilunya tersayat

Lalu kutuang cuka dalam bauran ragamu kekasih


(Nur Hafizqi)


Siapa yang tidak merasakan sakit hati setelah dilukai?


Puisi tersebut menggambarkan tentang dendam dan amarah dari seseorang yang telah terluka pada masa lalunya.


Seseorang tersebut digambarkan dengan bentuk dewi yang menyeramkan dan akan membalas dendam dengan cara yang kejam.


Puisi di atas bernuansa ketegangan sehingga untuk membacakannya secara maksimal agar pesan penulis tersampaikan harus dibawakan dengan penghayatan yang sesuai dan harus mampu menciptakan suasana yang menegangkan untuk pendengar.


Puisi Ungkapan Keinginan


Dua Ayunan Yang Tak Lagi Mengiring Berbarengan


Ada hari dimana aku kembali ingin ayunanku ditemani ayunanmu

Sekedar menikmati angin malam dan lampu-lampu pinggir jalan yang cahayanya menerpa wajahmu

Sebuah langkah bersamaan di bawah gerimis mengelilingi kota malam itu.

Kita tak pernah peduli

Mau kemana

Sudah dimana

Dan pukul berapa


Yang terpenting hanya tugas kuliah esok sudah terselesaikan

Kita bisa duduk kembali dipinggir lapangan itu

Dibawah pohon yang dihiasi kerlip lampu sambil menyecap es krim merah muda digenggaman masing-masing.


Bagaimana dengan suasana lapangan futsal yang ada aku dipinggirannya?

Membawa sebotol air mineral selepas lelahmu bermain?

Tidakkah ada rindu?


Percayalah

Tak ada makhluk bumi diluaran sana yang sebaik aku

Dan

Sejahat aku


(Nur Hafizqi)


Pernahkah kamu merasa rindu atau bahkan ingin kembali menikmati kebersamaan yang sebelumnya telah terjalin pada perpisahan?


Hal tersebutlah yang sedang coba digambarkan oleh penulis.


Puisi di atas berisi tentang keinginan untuk kembali mengulang banyak hal yang terjadi di antara sepasang kekasih yang telah terpisahkan.


Tidak hanya berisi harapan atau keinginan, puisi di atas juga berisi tentang ungkapan kerinduan serta keinginan untuk memiliki kembali.


Puisi Kenangan


Guliran Kisah Tahun Lalu


Malam ini, semesta menawar kebaikan padaku

Lewat selipan angin malam yang menspasi rekahan tubuh kita

Aku mengenang kisah lalu

Saat itu aku menjadi kekasihmu

Bukan selamat tidur sayang yang kuterima

Pada menit pergantian hari

Kamu beranjak dari dudukkanmu

Membawanya beranjak bersamaan pada langkahmu

Lagi-lagi kau bersembunyi pada seruan kata tanggung jawab

Aku hanya memandang

Berharap tak ada percikan api kecil yang kan membakar kita

Waktu perjalanan kalian begitu lama kekasih

Launpun pertikaian seolah enggan melepas kesempatan pada kita

Namun malam ini

Ku pikir kau milikku

Bahkan angin malam tak kuizinkan mendekap punggungmu terkecuali aku

Selamat terlelap pada pagi yang menggigil tanpaku


(Nur Hafizqi)


Puisi tersebut bernuansa kesedihan akibat ditinggalkan.


Bukan hanya itu, penulis juga menyampaikan ungkapan kerinduan dan segala kenangan yang masih diingatnya dalam kebersamaan.


Puisi tersebut banyak menggunakan kata-kata yang tidak menjuru pada hal sebenarnya sehingga kalimat yang digunakan pada setiap baitnya terkesan sederhana tetapi dapat membuat pembaca keliru dengan maksud penulis.


Puisi tersebut juga menceritakan tentang beberapa hal menyedihkan yang dirasakan oleh penulis.


Hari Pengesahan


Ini tentang kita

Malam yang diisi pada penyepakatan resmi

Udara malam itu lumayan menusuk kulitku

Tidak sampai pada rusuk


Kau mengenakan baju abu-abu kesukaanmu

Aku dengan baju putih hitamku

Lucu rasanya mengingat wajahmu saat itu

Lalu sejenak terhenti

Bagaimana bisa pria yang begitu membahagiakanku saat itu

Adalah dia yang akan menjatuhkanku terlalu lama


Kemarin, aku kembali pada tempat itu

Tempat dimana kau memintaku menjadi kekasihmu

Tak banyak perubahan disana

Aku sedikit beruntung, bangku tempat kita memulai semuanya masih kosong

Tak banyak yang berubah dari sudut itu

Terkecuali sosok yang duduk didepan retinaku

Ya, orang itu bukan lagi dirimu


Jangan berpikir aku menggantikanmu

Bukan bermaksud memuji

Hanya saja hingga sejauh ini belum ada pria yang setangguhmu dalam menjatuh cintakan aku

Lalu sosok dihadapanku yang menempati bangkumu

Ah dia

Dia adalah wanita yang paling berperan dalam kisah kita


(Nur Hafizqi)


Sama seperti sebelumnya, puisi ini juga berisi tentang kenangan dan kejadian yang dialami oleh penulis.


Puisi ini sangat dekat dengan contoh puisi modern dimana pada isinya berupa curahan hati yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisinya.


Pada puisi di atas penulis menceritakan kisahnya yang kembali mengunjungi tempat yang pernah dikunjunginya bersama dengan kekasihnya yang kini telah berpisah.


Seolah memiliki rekaman tersendiri, segala kenangan yang pernah terjadi kembali melintas dalam ingatannya dan membuatnya kembali terkenang pada masa lalu.


Namun, melalui bait akhir puisi penulis mencoba menguatkan diri dengan seolah telah menerima perpisahan yang telah terjadi.


Puisi Romantis Saat Hujan


Hujan di Tengah Kampus


Pada hari yang belum dikunjungi senja

Kita kembali terteguk ditemani rintihan tangis langit yang menyahdu

Kita berjarak dalam radiasi yang minim

Namun pertemuan tetap saja enggan berkunjung


Jaket hitam merah itu memeluk ragamu dengan sempurna

Selintas tertangkap tatapanmu yang menjuruh padaku

Suasana kampus memaksa kita tetap pada posisi masing-masing

Meniadakan rindu

Lalu kau beranjak dari posisimu


Hadir dan menyapa

Namun sambutku tak baik saat itu

Moodku tak bersahabat

Lipstick merah muda hampir tuaku terlihat yang ntah dimana

Barang kali kau akan bingung

Aku hanya sedang menghalau khawatir yang menjamu emosimu


(Nur Hafizqi)


Siapa yang tidak merasa senang saat hujan datang?


Hujan sering kali digunakan sebagai bentuk penyampai keinduan dan kenangan.


Puisi bebas yang terakhir ini berisi tentang kisah kasih yang terjadi dalam percintaan remaja.


Remaja memang terkenal sebagai usia yang akan meninggikan ego serta peralihan masa kanak-kanan menuju masa dewasa.


Kadang kala percintaan mereka masih sering diisi dengan rasa keegoisan dan keinginan untuk menang sendiri.


Puisi tersebut berisi tentang sepasang kekasih yang sedang berada pada suasana hujan hingga akhirnya seseorang diantara mereka mendekat, akan tetapi yang lainnya justru menjauh.


Hal tersebut merupakan sedikit gambaran dari sikap egois yang dimiliki para remaja.


Itulah beberapa contoh puisi bebas yang diharapkan mampu membuatmu larut pada masing-masing suasana yang terdapat di dalam pembuatannya serta di harapkan mampu menginspirasi dan memberikan nilai tersendiri di hati penikmatnya.


Pada dasarnya semua orang dapat menulis puisi secara bebas terkhusus pada jenis puisi modern yang mana sangat mempermudah penulisnya karena tidak terikat oleh aturan.


Selain itu pada isinya juga dapat berupa ungkapan curahan hati yang dirasakan oleh penulis.


Namun, walaupun demikian puisi haruslah dituliskan dengan balutan perasaan agar suasana yang ingin diciptakan melalui puisi lebih mudah tersampaikan serta pesan yang ada didalamnya dapat tersampaikan pula dengan tepat.



Sumber er.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar