Sebagian kendaraan yang telah memakai teknologi transmision automatic mempunyai kinerja rem yang lebih berat sehingga instensitas pengisian dan penggantian minyak rem mesti terencana. Masa penggantian minyak rem yang disarankan adalah setelah kendaraan sudah menempuh jalan 40.000 km atau 2 tahun.
Biasanya minyak rem memiliki 3 bahan kandungan yang masing-masing materi mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Tiga materi tersebut ialah Additive memiliki kegunaan untuk menangkal korosi, Poly Glyco berguna selaku pelumas alasannya memiliki kekentalan yang tinggi dan Glycol Ether berfungsi selaku mengendalikan kekentalan serta titik didih untuk kestabilan karet rem.
Untuk menunjukkan tampilan pengereman yang optimal tidak hanya menyaksikan dari jenis minyak rem yang dipakai, tetapi masih banyak komponen dalam tata cara rem yang perlu Anda rawat terutama pada tabung rem dan jalan masuk minyak rem. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyumbatan karena kotoran yang mengendap, kerjakan pembersihan jika tabung rem dan minyak rem sudah kotor.
Jenis-Jenis Minyak Rem dan Fungsinya
Minyak rem terdiri dari beberapa pembagian terstruktur mengenai, minyak rem mempunyai tanda instruksi berupa nama DOT (Department Of Transportation) yang mewakili patokan international. Apa fungsinya? Sebagai pengukur titik didih dari minyak rem. Semakin tinggi angka DOT suatu minya rem maka makin tinggi pula titik didih yang dihasilkan. Berikut terdapat 4 jenis minyak rem yang wajib Anda pahami, adalah:
1. Minyak Rem DOT 3
Minyak rem jenis DOT 3 memiliki kandungan Glycol Ether. Menurut industri minyak rem, kandungan Glycol Ether ialah material yang paling hemat. Namun DOT 3 tergolong minyak rem hydroscopic yang artinya mempunyai sifat penyerap air, sehingga jika minyak rem DOT 3 tercampur dengan air maka mempunyai wujud yang sama.
Kenggulan dari minyak rem jenis ini adalah gampang untuk didapatkan dan dapat menyerap air, sedangkan kelemahannya yakni menjadikan karat, menghancurkan cat dan karet alami.
2. Minyak Rem DOT 4
DOT 4 yakni jenis minyak rem yang menggunakan kandungan Glycol Ether yang kemudian disertakan ester borat selaku aditif. Ester borat pada DOT 4 berfungsi memperbaiki sifat minyak rem yakni memajukan titik berair, didih dan kering. Untuk minyak rem jenis DOT 4 memiliki tingkat titik didih yang lebih tinggi dan stabil dibandingkan DOT 3.
Akan namun, titik didih minyak rem jenis DOT 4 akan jatuh secara drastis dan bahkan lebih cepat dari DOT 3 jika minyak mulai menyerap air. Minyak rem DOT 4 mempunyai titik kering minimum sebesar 230 derajat celcius dan titik didih lembap minimum sebesar 155 derajat celcius, hal ini menurut tolok ukur FMVSS116.
Selain itu minyak rem jenis ini mudah untuk diperoleh dan gampang menyebabkan kerusakan pada cat. Untuk harganya sendiri DOT 4 lebih mahal dari DOT 3.
3. Minyak Rem DOT 5.1
DOT 5.1 yaitu jenis minyak rem yang pada umumnya orang menyebutnya DOT 4 plus dan super DOT 4. Jenis minyak rem ini memiliki materi kandungan Glycol Ether yang mempunyai patokan mutu minyak rem DOT 5. Selain itu minyak rem jenis ini mempunyai struktur kimia yang sama dengan minyak rem DOT 4, sehingga minyak ren ini mampu pribadi dicampurkan dengan DOT 3 maupun DOT 4.
Baca Juga :
- Penyebab Rem ABS Tidak Berfungsi Optimal
- Cara Mendeteksi Kerusakan Pada Sistem Rem
- Komponen Penting Rem ABS dan Fungsinya
Minyak rem DOT 5.1 mempunyai titik didih lembap sebesar 275 derajat Celcius, sedangkan pada titik didih kering sebesar 175 derajat celcius. Keunggulan lainnya dari minyak rem ini yakni kompatibel dengan aneka macam formulasi karet rem menciptakan banyak kendaraan sekarang menggunakannya.
4. Minyak Rem DOT 5
Jika dilihat dari jenis minyak rem yang lain, DOT 4 dibuat dengan bahan dasar silikon sehingga memiliki kelebihan yang berlainan. Pasalnya, DOT 4 mempunyai tata cara pertahanan yang baik terhadap korosi dan nilai titik didihnya pun tinggi. Hal ini disebabkan minyak rem jenis ini tidak menyerap air.
Penerapan minyak rem DOT 4 paling banyak dipakai pada kendaraan militer yang sudah terlalu usang tidak dikerjakan perawatan dan mesti berada dalam kondisi prima apabila digunakan sewatu-waktu. Pada kendaraan kendaraan beroda empat minyak re mini tidak diusulkan karena kelarutan udara yang rendah dan tidah bisa menyerap air.
Keunggulan yang dimiliki DOT 5 yakni kondusif terhadap cat, terbuat dari bahan silikon, tidak dapat menyerap air dan cocok untuk semua jenis karet rem. Sedangkan kelemahan dari minyak rem ini yakni penampilan pelumas kurang baik, perlu tenaga besar jika melakukan pengereman dan tidak disarankan untuk kendaraan yang mengadopsi teknologi ABS.
Demikian ulasan wacana mengenal bermacam-macam jenis minyak rem yang banyak ditemui, tentukan penggunaan minyak rem mesti sesuai dengan usulan buku manual supaya pengereman yang dihasilkan pun optimal. Semoga berfaedah. Sumber https://nuroehi.blogspot.com