Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

Mengapa Di Pesawat Sipil Atau Komersial Tidak Tersedia Parasut ?

Seperti yang kita ketahui, pesawat ialah salah satu jenis mode angkutanyang banyak diminati oleh masyarakat indonesia dan juga dunia. Karena, pesawat dapat mengirim kita ke kawasan tujuan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan mode angkutanlain. Namun, pesawat tidak luput dari kecelakaan yang berujung pada korban jiwa. Peluang selamatnya pun lebih rendah ketimbang mode angkutanlain. Hal tersebut tak mengherankan. Karena, pesawat terbang di udara dan jika jatuh bisa terbakar dan hancur. Nah, dari hal tersebut, pernahkah kita berpikir. Mengapa pada pesawat sipil atau pesawat penumpang komersial tidak tersedia parasut untuk menyelamatkan penumpang saat ada masalah ? mirip halnya kapal yang menyediakan pelampung. Nah, bagi kalian yang penasaran, yuk simak bahasan info-MNarik kali ini. Nah, setidaknya ada beberapa argumentasi yang menciptakan pesawat tidak menyediakan parasut untuk setiap penumpangnya. Berikut pembahasannya. Butuh kursus atau pembinaan walau sebentar. Untuk menggunakan dan menggunakan parasut untuk terbang dan mendarat selamat diatas tanah, banyak hal yang perlu kita pahami apalagi dulu. Artinya, penumpang butuh training meskipun hanya sebentar sebelum naik pesawat. Hal tersebut tentu tidak efisien. Walau dikemas dalam bentu video, pasti banyak orang yang mungkin tidak memperhatikannya. Begitu ribet bukan ? Ketinggian pesawat yang tidak memungkinkan. Rata-rata ketinggian pesawat biasanya ada pada ketinggian 10.000 meter. Sementara,  ketinggian kondusif untuk terjun dengan parasut tidak kurang dari 5000 meter. Pada ketinggian 10.000 meter juga memiliki suhu yang sangat acuh taacuh dan ekstrim. Bahkan bisa meraih -60 derajat celcius. Selain itu, disana juga sangat rendah oksigen. Tentu butuh tabung oksigen dan baju khusus untuk menggeluti dari atas sana. Parusut dan perlengkapannya memiliki bobot kurang lebih 7 kg. Perlu kalian pahami, bobot parasut dan perlengkapan nya sungguh berat. Kurang lebih 7 kg. Nah, mampu dibayangkan bila pesawat menenteng 120 penumpang. Maka pesawat akan mempunyai beban aksesori sekitar 840 kg. Tentu ini akan berdampak pada banyak hal. Seperti biaya tiket yang lebih mahal, dan juga bahan bakar yang lebih boros. Sulit memakai parasut saat kondisi semrawut. Saat pesawat bermasalah, pasti sungguh sukar untuk menciptakan situasi tenang dan aman. Sementara, disana ada banyak orang yang mungkin sungguh sulit untuk memakai parasut dan perlengkapannya dalam kondisi genting dan semrawut. Apalagi dengan tubruk pengaman dan masker oksigen terpasang. Menurut data, duduk perkara pesawat terjadi saat setelah lepas landas dan mendarat. Menurut data penerbangan dari tahun 2018-2019, masalah pesawat banyak terjadi pada saat pendaratan atau sesaat sesudah lepas landas. Sehingga, penyediaan parasut tentu bukan penyelesaian yang efektif untuk menanggulangi kecelakaan pesawat. Nah, gimana ? Sudah jas dan tidak ingin tau lagi kan ? Baik, supaya bahasan kami kali ini berfaedah. Jangan lupa baca bahasan menawan kami lainnya. Share juga ya. Terimakasih :)
Sumber https://isu-mnarik.blogspot.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar