Sejak kita sekolah di jenjang SMP, mungkin kita sudah tidak ajaib lagi dengan mata pelajaran Sejarah. Bahkan, sejarah telah ada semenjak kita duduk di dingklik Sekolah Dasar. Sejarah juga menjadi salah satu mata pelajaran yang penting. Dimana kita bisa mencar ilmu abad kemudian. Seperti Perang Dunia 2. Namun bila bicara ihwal sejarah dan perang dunia ke 2, mungkin kita telah tidak abnormal lahi dengan istilah Perang Dingin. Apakah kalian ingat maksud dari istilah tersebut ? Nah, bagi kalian yang telah lupa dan kalian yang penasaran, yuk simak bahasan informasi-MNarik kali ini. Perlu kalian ketahui, perang hambar bahu-membahu hanyalah sebuah ungkapan saja. Makara, perang cuek bukanlan perang yang terjadi dikala isu terkini masbodoh atau di salju. Hal tersebut mungkin saja muncul dibenak kita dikala baru pertama kali mendengarnya. Semua itu bermula setelah selesainya perang dunia 2 yang rampung pada tahun 1945. Dimana saat perang dunia ke 2, uni soviet bersekut amerika serikat. Namun, sehabis Perang Dunia 2 final, hubungan keudanya mulai renggang dan berjalan sendiri-sendiri. Hal tersebut terjadi karena Amerika serikat dan Uni Soviet memiliki kepentingan yang berlawanan. Amerika Serikat berfokus pada pembangunan pada negeri-negeri yang telah hancur balasan perang dunia 2. Amerika membangun negeri-negeri tersebut dengan metode ekonomi liberal kapitalistik. Sementara Uni Soviet menjajal untuk menyebar luaskan imbas komunisme keseluruh dunia dengan berbagai cara. Amerika dan Uni Soviet sama-sama berusaha untuk mencapai tujuannnya. Walau keduanya mempunyai kepentingan yang berbeda, keduanya tentu memiliki tujuan tamat yang sama. Yaitu untuk mendapatkan kekuatan dari banyak negara untuk memperkuat kekuadaan dari masing-masing negara. Karena keduanya mempunyai tujuan final yang serupa, maka uni soviet dan amerika terlibat pertentangan. Namun, pertentangan tersebut tidak terbuka. Hingga risikonya Bernard Mannes Baruch menyebut kejadian tersebut sebagai perang cuek untuk pertama kalinya dan ditulis oleh david rees dalam bukunya yang berjudul The Age of Containment. Kemudian, Bernard Mannes Baruch mengucapkannya di hadapan House of Representatives di South Carolina, Amerika. Dimana Baruch berkata kurang lebih mirip ini : “Hari ini kita berada di tengah Perang Dingin. Musuh kita (Soviet-Komunisme) mampu ditemukan baik di luar maupun di dalam negeri.” Setelah itu, Koran New York Herald Tribune mempopulerkan perumpamaan ini pada September 1947. Maka selanjutnya ungkapan tersebut menyebar luas dan menjadi populer. Dimana aslinya disebut sebagai Cold War. Dan dalam bahasa indonesia disebut sebagai Perang hambar. Nah, gimana ? Sudah terperinci ya temen-temen. Semoga apa yang sudah kita diskusikan diatas dapat diapahami dengan gampang dan berfaedah bagi kita semua. Jangan lupa baca bahasan menawan kami lainnya. Share juga ya. Terimakasih :) Sumber https://gosip-mnarik.blogspot.com