--> Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

Resensi : Cewequat Book 2 (A Relationship Guidance Before You Say I Do)

Judul                             : A Relationship Guidance Before You Say I DO Ilustrasi Isi                     : Cindy Desai & Ilustrasi Cover  : Cindy Penerbit                         : Kompas Penulis                           : Bunga Mega Tebal Halaman               : Xxiv + 200 Hlm; 18 Cm X 12 Cm Ada banyak dongeng dan pembelajaran dari buku ini. Aku merasa demikian, karena pembahasan dalam buku ini, ‘cocok’ dengan problematika yang aku alami belakangan ini. The main idea cerita buku ini memang ihwal jalinan korelasi antara wanita dan pria. Tetapi hubungan yang lebih serius, ke arah akad nikah. Hubungan yang memang menuntut suatu kesepakatan yang serius antara dua belah pihak. Bukan hanya sekedar perihal dongeng cinta romansa yang dialami cukup umur-remaji, atau semacam ‘cinta kera’. Hubungan yang dibahas dalam buku ini jauh lebih serius dari pada itu.  Di bab awal buku ini, dimulai dengan mini quiz, untuk menguji kita (pembaca), telah siapkah kita menjalin sebuah kekerabatan (yang serius)? CHAPTER I:   HOW TO GET INTO A RELATIONSHIP Membuka lembar demi lembar, dan sampai lah pada pembukaan buku ini   “Being Single Will Not Kill You. Loneliness Does.’   Yes it it! Aku bener-bener ngalamin ini. Aku sudah beberapa kali single dalam waktu yang lama. Pernah single dalam rentang waktu 2-3 tahun (2011 ke 2014), dan 6-7 bulan (Mei 2014 ke Oktober 2014). It doesn’t matter for me, because in that moment, I am kind of busy with my education, organization, community, volunteering and starting my professional career.  But in the end of 2014, kandasnya kekerabatan yang baru saja dimulai membuatku merasakan rasa kesepian yang amat mendalam, entah mengapa. Sesekali pun aku masih menimbang-nimbang kurun-masa itu, entah rasa apa yang timbul, kesal, benci atau rindu? Rasa yang amat kesepian itu, mendorongku keluar dari zona tenteram, menjalin pertemanan gres dengan komunitas baru, menggeluti ke dunia yang betul-betul baru, dan tentu saya menaruh sepenuhnya keberanianku untuk terjun dalam komunitas ini, komunitas backpacker. Dari dahulu, saya memang suka jalan-jalan, tetapi dengan orang yang serupa sekali belum kenal dan belum pernah berjumpa ? Ke tujuan yang entah, aku pun belum pernah menyambanginya? Ahh itu sepenuhnya mempertaruhkan keberanianku!   Di kelilingi dengan orang-orang yang sepenuhnya gres, tanpa tahu alasanku “melarikan diri” dan ikut dalam perjalanan ini cukup menyenangkan dan mampu melewatkan beban “di Jakarta” sejenak. Tak, cukup disitu, saya butuh acara yang benar-benar mampu mempesona perhatianku sepenuhnya, bersosialisasi lebih intens, mengenal orang-orang gres (yang lebih banyak lagi). Dan saya pun mengikuti salah satu komunitas “English Club” di Jakarta. I found something interesting there. And voila! I found the new me in the early year of 2015! Bye “the loneliness” 2014!Diawal buku ini ada mini test buat ngukur kesiapan seorang cewe buat menjalin hubungan.   Dan hasil mini tesku?Dari kuis yang dibentuk, saya cuma menjawab 2 pertanyaan dengan option D! It means I haven’t ready yet to start a (serious) relationship. Ouch!… Well, I realize that I (still) enjoy involve in (some) community-(ies), want to continue my study and want to reach better carrier :D Setelah membaca buku ini pun, aku tak menyesali (lagi) hubunganku yang kandas dengan seorang laki-laki yang sebaiknya sudah beranjak ke arah ‘serius’.Sesungguhnya, apa yang ditulis dalam buku ini, saya melaluinya step by step secara naluriah. Tanpa bimbingan atau guiding dari mentor atau siapa saja. Pada dasarnya, rasa dalam hati yang terdalam dan akal yang tersimpan dalam otak memaksa diri ku untuk berdiri dan memulai fase kehidupan yang baru, dan meninggalkan segala rasa pahit yang tertinggal di belakang.    Oke, beranjak ke pembahasan yang (mulai) serius dari buku ini. Apa kamu siap menjalin hubungan (serius ke jenjang akad nikah)? Sebagian besar wanita niscaya ingin menikah. Namun yang perlu dipikirkan ialah pernikahan akan menuntut kita menjadi langsung yang lebih dewasa, berbesar hati, dan mau mengerti pergantian-perubahan dari pasangan kita. Karena, “ Pernikahan lebih dari sekedar romantisme, akad nikah yang konkret ialah bagaimana kau mampu bertoleransi dengan bau nafas bangkit tidur di pagi hari, cicilan pembayaran, sampai tugas rumah tangga seumur hidup.” We have to stop our penantian/dating, if: 1.   Jika dia senantiasa memakai argumentasi   sibuk , untuk menemui kita; 2.   Jika dia selalu   membatalkan janjinya untuk menghubungi atau mengajak jalan   kita; Pikirkan kembali saat kita gres (mau) mengawali hubungan dengan ia, namun dia membuktikan sikap tersebut! Stop to dating him! Don’t waste your time and energy to waiting for him. Sport Fish vs. Keeper Lelaki mirip apa yang sedang mendekati kita? Apakah seorang yang sekedar mencari keseruan belaka (sport fish) atau laki-laki yang betul-betul jatuh hati dan mau mecari pasangan (keeper)? Lelaki tipe sport fish   yakni seorang yang mencoba mendekati wanita, tetapi belum/nggak berniat serius. Ibarat memancing ikan, bila ikan yang didapat tak sesuai dengan keinginan, beliau mampu melempar kembali ikan tersebut dan mencari ikan lainnya. Sedangkan,   laki-laki tipe keeper   ialah ungkapan bagi perempuan yang diperhitungkan oleh sang lelaki untuk berada dalam suatu relasi jangka panjang. Pernikahan memang bukan sesuatu yang main-main. Merasa sudah sembuh dari luka usang? Dan siap memulai hubungan ‘serius’ dengan seorang laki-laki? Siapkan diri kita sebaik mungkin! Apa saja yang perlu kita siapkan? Sekarang misi kita adalah menjadi seorang keeper, yang bisa menjadi calon (relasi serius) di kurun depan oleh seorang laki-laki.Pada dasaranya, laki-laki adalah seorang pemburu, mereka menyukai tantangan, mendapatkan sesuatu yang merepotkan ditaklukkan adalah suatu kepuasan tersendiri bagi kamu adam. Jadi tata cara, tarik ulur dan aib-aib kucing itu masih tetap berlaku sampai kini! Makara, bisakah kita (kaum hawa) mengejar-ngejar kaum adam? Bisa! Tapi tidak dengan cara jelas-terangan, dan perlu strategi. Kita melempar umpan pada sasaran, tetapi seakan-akan (kita membuat) mereka yang mengejar-ngejar dan berupaya mendapatkan kita.Siapkan amunisi dan taktiknya! Amunisi: 1.     Karakter . Ini mengatakan soal inner beauty. Smile is the best tata rias, but character is still the best investment ever! 2.     Dress-up . Lelaki ialah makhluk visual, mirip pepatah “dari mata turun ke hati.” Berdandanlah sesuai dengan kepribadian kita. Saat kita nyaman dengan apa yang kita kenakan ini akan meningkatkan rasa yakin diri kita. Perhatikan kesehatan dan kebersihan tubuh. Tampil rapi dan busuk is a must! 3.    Upgrade our-self .   “Untuk menjadi perempuan yang menarik, kita harus kepincut dengan banyak hal.” Ini juga menjadi salah satu pembelajaran dan petuah favorit aku di buku ini. And now I am trying to take my interest to many things! Actually, I am interested to culture, nature, blogging/writing (and of course reading), traveling, teaching, volunteering, movie and coffee. Aku sedang berupaya mendalami dunia blogging, dan mau memperbesar the other things to be my interesting list :D. Taktik: 1.    Gali Informasi.   Cari tahu tentang kesukaannya, hobi, komunitas dan keseharian tingkah lakunya. Hal-hal ini bisa menjadi topik perbincangan yang menarik dengannya. 2.    Jangan Membuat “First Move.”   Jangan memiliki gagasan untuk mengajak casual date lebih dulu, terlebih hanya berduaan. Ini mengambarkan, secara ngga pribadi, bahwa kita sedang mendekati beliau. 3.    Sesekali Sudahi Percakapan 4.    Do Not To Be Too Available. Make Him To Wait 5.    Don’t say yes for everything 6.    Menghilang!    Hey girls, Kamu ialah kado itu sendiri, “The real gift is inside you, no matter how good you wrap it up! Be yourself, be confident, be true to yourself. ”Menjalani korelasi itu butuh kejujuran, dan itu mesti dimulai dari diri kita sendiri.Ketika mulai menjalin relasi dengan lawan jenis, dan kondisi tidak mendukung berlangsungnya relasi we have to stop and go! Why? Because, we cannot force someone to love us back! CHAPTER II: HEALTHY RELATIONSHIP Fase dalam hubungan dibagi menjadi lima: Fase     Perkenalan (connect); Fase     Pertemanan (Friendship); Fase     Pendekatan (Dating); Fase     Pacaran (Relationship); Fase     Menikah (Proposed)  Setelah kita menjalin hubungan dengan lawan jenis dalam fase pacaran, lalu apa saja yang diperlukan untuk menjalin relasi percintaan ini sehat, menggembirakan dan mencapai fase pernikahan? Your Relationship is only as Good as You are!   Ya, korelasi yang kita jalin, kita bina, akan menjadi baik kalau dan cuma kita diri kita juga baik. Untuk membangun korelasi yang sehat dan baik, maka mental dan karakter kita pun mesti baik dan sehat. Romantisme dan Komitmen “Romance is when you put your own interest in some things, but love is when you’re talking a commitment & responsible to make it grow.” I like this quote from Mba Bunga Mega. Akhir-akhir ini dengan banyak sekali pengalaman dan cerita percintaan (apa iya itu cinta?) yang tidak terlampau baik, aku berpikir. Itu niscaya bukan cinta! Setelah membaca buku ini pun, saya membaca sebuah novel, yang menceritakan perihal 3 cara mencinta yang berbeda dari 3 perempuan yang mempunyai perbedaan kultur dan pendidikan. Dan, dikala sang penulis menanyaiku, saya jadi tim (wanita) yang mana? Aku jawab, “Mba saya (cenderung) menjadi tim Ajeng.” Ajeng yakni seorang wanita jawa yang pindah ke ibu kota dan menjadi, serang wanita metropolis yang tak yakin akan ikatan tali akad nikah.Hingga, akhirnya suatu hari, ada yang bertanya padaku, kamu yakin cinta atau tidak percaya cinta? Dan aku menjawab dengan lamban, sekarang aku cenderung tak yakin cinta. But, I hope I will believe in love, in the right time, with the right people. Later Relationship is More About Principles than Treatments Baik, romantis, pengertian, humoris, bikin nyaman – ini yang disebut sebagai   treatments   (perlakuan). Hal-hal ini sifatnya subjektif dan bisa berubah seiring berjalannya waktu. Setia, mengetahu visi langsung, menghargai visi kita, memiliki aksara dan integritas yang bagus, memiliki evaluasi yang tinggi kepada kesepakatan – inilah yang disebut sebagai prinsip. Prinsip   yaitu fondasi dalam membina korelasi, sedangkan treatments hanyalah dekorasi semata. Healthy relationship is when you and your lover are in the same team with the same expectation. Couples often get some troubles when they have different expectation in relationship.Relationship is not about what you feel, It is about what you deserve.  Ketika kita merasa (feel), kesalahan yang dijalankan oleh pasangan yaitu suatu kekhilafan dan mampu ditoleransi, … Once he treat you bad and you seem to be okay with that, do not surprised if he do that one more time. Mars vs Venus Pada dasarnya laki-laki dan wanita yaitu ciptaaan Tuhan yang memang berlainan sama sekali, baik dari sistem DNA, fisik, fungsional dan lainnya. Sehingga argumentasi, saling tidak sesuai satu sama lain hanyalah pembelaan semata. “Saling tidak cocok” adalah argumentasi paling gampang untuk lari dari ketidakmampuan diri sendiri berkomunikasi dengan baik kepada pasangan. Ciri-Ciri Hubungan yang Sehat Hubungan antara 2 insan memang akan terasa indah dan menyenangkan bila dilandasi dengan cinta. Namun, untuk menjalin hubungan yang serius, dan sehat, cinta tak bisa bangun sendiri. Hal-hal lain yang mesti menopang cinta dalam membangun sebuah hubungan adalah:  1. Visi dan Nilai 2. Kepercayaan.   Kepercayaan ialah fondasi utama sehabis cinta. To trust someone means you have confidence in his or her character and faith in your relationship. Kepercayaan hanya bisa tumbuh dalam kesetiaan dan kesepakatan yang ditunjukan oleh pasangan.  3. Kesetiaan.   Kesetiaan yaitu hal yang mutlak dalam suatu kekerabatan. Hubungan yang sehat menekankan terhadap penghormatan satu sama lain. 4. Melihat Hal yang Sama.  Dalam menjalin hubungan mesti ada kesamaan visi misi dan komunikasi antar dua belah pihak.  5. Menghargai apa yang ada di dalam diri masing-masing.   Siapa yang ada di dalam lingkungan intimmu, kuat paling besar kepada kemajuan atau kemunduran dirimu. Salah satu ciri hubungan yang sehat ialah saat dua-duanya sukses mengeluarkan potensi eksklusif. Sehingga kedua belah pihak bisa mendukung satu sama lain.True love doesn’t kill someone’s potential. To love someone means, to let him or her be the person God created.” – Bunga Mega  6. Konflik.  Hubungan yang sehat bukanlah hubungan yang tanpa pertentangan. Konflik bergotong-royong mampu menjadi media untuk mengasah mutu relasi yang sedang dibangun. Konflik harus didiskusikan dan dilarang didiamkan saja.Ada banyak keuntungan yang mampu kita mampu dari konflik yang terjadi. Misalnya saja, memajukan kesanggupan menyimak /menyimak, berguru cara komunikasi yang bagus, memperluas sudut pandang kepada suatu duduk perkara, dan mampu mengerti bahwa setiap orang memproses pertentangan dan berita dengan cara yang berbeda-beda.  7. Mengalah.   Mengalah bukan memiliki arti kalah. Hubungan kita dan pasangan adalah satu tim. Jangan saling ingin mengungguli diri masing-masing. 8. Memaafkan.   A happy marriage is the union of two forgivers – Robert Quillen. Memaafkan adalah sebuah hal yang betul-betul membutuhkan perendahan diri/ego. Memaafkan sama dengan memberi potensi bagi diri sendiri untuk menjadi langsung yang lebih berbesar hati. Memaafkan juga sama dengan memberi penghargaan seseorang untuk menebus kesalahannya.Hubungan yang sehat harus mengalami peningkatan kualitas karakter, nilai dan pribadi yang jauh lebih baik jikalau hidup bersama. Harus juga mampu menanggulangi konflik, memaafkan dan menyerah untuk kebaikan gotong royong.  9. Mendengarkan / Menyimak.   Mendengarkan adalah sebuah hal yang sangat penting. Itulah mengapa Tuhan membuat 2 pendengaran, dan 1 mulut. Kita mesti lebih banyak menyimak dibanding mengatakan. pada dikala insan manusia lahir ke dunia pun, indera yang pertama aktif adalah indera pendengaran.Semua orang ingin didengarkan, oleh alasannya itu hubungan yang sehat yakni adonan dua orang pendengar yang baik. Mendengarkan pun ialah sebuah proses mencar ilmu. Karena ketika kita sedang mendengarkan bekerjsama kita sedang mencar ilmu apa yang diketahui oleh pasangan kita. Mendengarkan, lebih jauh lagi adalah upaya kita untuk: a.   Menghargai berita atau opini yang pihak lain pahami; b.   Menghargai sudut pandang orang lain; c.   Menghormati rasa / kebutuhan yang dimiliki orang lain; d.   Menunjukan ketidakegoisan.  10. Me-review     Hubungan.  Review dalam hubungan yaitu menyaksikan sejauh mana relasi ini meningkat , adakah perkelahian, apakah hubungan yang dijalin dalam status sehat atau tidak.  Kesalahan (yang tak bisa ditoleransi) dalam Hubungan RED CARD   (tindakan yang sudah mencederai hubungan dengan fatal sampai tahap iktikad, kebohongan, kesetiaan dan kerusakan image); 1.   Perselingkuhan.   Perselingkuhan bukanlah hal yang patut ditoleransi. Buang ia jauh-jauh dari hidup kita yang berguna, apalagi mempertimbangkannya selaku kandidat suami atau kandidat ayah anak-anak kita kelak. Perselingkuhan sama dengan mencuri, mencuri akidah. 2.   Kekerasan atau pelecehan secara fisik / mulut 3.   Terjebak dalam “superhero mindset”.   “Superhero mindset” ialah ungkapan Mba Bunga Mega, dikala kita merasa menjadi orang yang bertanggung jawab untuk pergeseran diri pasangan menjadi seseorang yang lebih baik, karier yang meningkat, menjaga lilin percintaan supaya tidak padam. “Superhero mindset”merupakan langkah-langkah yang senantiasa berupaya melindungi pasangan. Ketika kita yaitu satu-satunya orang yang berupaya dengan keras untuk menjaga hubungan berlangsung dengan benar, maka relasi itu tidak benar dan tidak sehat! 4.   Penipuan / kriminalitas.   Orang yang nggak terbuka tentang identitas dirinya untuk memukau musuh jenis dan menjalin hubungan sebenarnya adalah sebuah penipuan.Ataupun dikala pasanganmu melakukan pemerasan atau menggelapkan uangmu ialah juga tindakan criminal. Ketika kita merasa tertipu jangan segan menuntaskan hubungan! YELLOW CARD   (langkah-langkah mempunyai potensi membahayakan bila ngga ada komunikasi dan garis yang terang): 1. Melarang pengembangan kesempatandiri atas nama cinta / cemburu. Hubungan yang sehat yakni saat dogma diri dan potensi kita betul-betul mampu meningkat. Ia mendukung yang kita lakukan, dan turut berbahagia dan mendukung kita untuk meraih prestasi.Namun, bila ia memaksa untuk mendahulukan kepentingannya agar beliau tidak cemburu, dan mengekang peluangdiri yang kita miliki dan yang mau kita kembangkan, lewati ia! 2. Intens berafiliasi dengan mantan pacar di masa kemudian.   Nostalgia dengan mantan akan menyebabkan CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Bagaimana pun di antara pasangan dan mantannya pernah ada cerita, walaupun sudah rampung, namun tidak bisa dihapus. Sekedar bertegur sapa saat bertemu tidak duduk perkara, tetapi jauhi intensitas komunikasi dengan mantan.  Worth to Thinking About: Jaga Jarak.   Ketika kita mempunyai hubungan spesial dengan seseorang, kita memiliki prioritas kehidupan sosial yang berlainan saat kita dalam periode single. Tapi, bukan berarti pribadi dan anti sosial dengan dunia pertemanan dan pergaulan kita. Tetapi, kita memerlukan waktu lebih dengan pasangan untuk berhubungan membangun hubungan percintaan ini.Berbagi password email, pin ATM, membuat rekening berdua, mempunyai aset bersama bukanlah sesuatu yang diusulkan dalam area pacaran. Keep it privately SEX – Save the Best for the Last.   Jangan tergoda dengan tren sex before marriage girls! Bagaimana pun, kalau ini terjadi, pada kesannya yang dirugikan adalah pihak perempuan. Love is about Caring beyond His Own Need.   Ketika seseorang mencintai kita, dia tidak akan mengambil laba dari kita. Dia akan melaksanakan apa pun untuk menjaga dan tidak menyakiti kita. Do not ever be too easy to get.   Jangan pernah berpikir untuk mengikat seorang laki-laki dengan menunjukkan diri kita.   You are worthy, you are precious and you can save your future by say no to sex before marriage.   CHAPTER III: LIFE AFTER BREAK UP Hal-hal yang perlu diamati di permulaan-awal kesendirian kita, sesudah putus hubunganPutus cinta adalah hal yang sulit dan menyakitkan. But one important thing that you should remember is: a break up is not the end of the world. What we need to do after break up? Give yourself plenty of time to heal.   Tarus semua foto-foto, hadiah, atau kenangan yang mengingatkan pada mantan. Jangan bekerjasama dengan mantan dalam bentuk apa pun. Dan semua luka (hati) yang ada niscaya akan sembuh. Don’t  solve duduk perkara with problems . Paska putus, kita akan menjadi orang yang amat sungguh labil. Jangan terlalu terburu-buru menjalin hubungan dengan orang lain. Jauhkan diri dari rokok, alkohol, atau apa pun yang mampu menetralisir frustasi. Go     out and have fun.   Berdiam diri di rumah cuma akan menciptakan kita makin menderita. Bersenang-senanglah dengan para teman. Sibukan diri dengan ke salon, yoga, fitness, ke luar kota, atau bergabung dengan komunitas gres. Kelilingi     diri kamu dengan orang yang kau sayangi Jangan habiskan waktu untuk mengurung diri dan menangis sendirian.  Bercerita   ialah jurus yang paling efektif untuk meluapkan emosi. Dengan bercerita dengan orang yang sempurna, membuat kita tidak merasa kesepian dan menerima energi positif yang kita butuhkan untuk melanjutkan hidup.  30     Things to do.   Dalam sebuah survey, disebutkan bahwa cuma butuh 30 hari secara konsisten dan komitmen untuk mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan gres. Buatlah 30 things to do gres, yang menyenangkan, yang mampu kita dilakukan 30 hari ke depan paska putus. Hal-hal ini akan membuat kita lebih hening dan lebih lega. Examples of 30 things to do: 1)  Berdoa 2)  Menjauhkan semua barang-barang yang mengingatkan mantan 3)  Berhenti melihat sosial media mantan (FB, twitter dll); bahkan mampu gunakan block atau remove friend 4)  Menghapus pin BBM 5)  Tidak membalas SMSnya 6)  Tidak mengangkat telfonnya 7)  Tidak mengiriminya SMS 8)  Tidak menelfonnya 9)  Ke salon! (penting untuk merasa elok pada keadaan ini) 10) Ikut aktivitas amal (penting untuk menyadari bahwa diri kita memiliki arti bagi orang lain) 11) Nonton ke bioskop bersama sahabat-teman 12) Meminta teman-sahabat untuk tidak membicarakan mantan 13) Menahan diri menjelek-jelekan mantan 14) Membaca buku 15) Jalan-jalan 16) Olahraga 17) Mengganti nomor HP (jikalau persoalan terlalu rumit dan pelik) 18) Meditasi / yoga19) Bergabung dengan komunitas gres 20) Menelepon sahabat lama 21) Meluangkan lebih banyak waktu untuk kegemaran, keluarga 22) Menyusun planning hidup yang baru 23) Membereskan kamar atau rumah 24) Melakukan perjalanan tanpa rencana 25) Bersepeda 26) Mengikuti lomba-kontes 27) Mengeksplor tempat yang belum pernah dikunjungi 28) Lupakan pembatasan makanan , nikmatilah es krim 29) Menjadi sukarelawan di panti jompo atau mendonor darah 30) Berbahagia dan bersyukur pada fase hidup yang gres In my last relationship with someone I did those things (in bold character) and it can heal me slowly. CHAPTER IV: BEFORE YOU SAY I DO The magic is not in getting married. It’s in staying married. – Montana, Baggage Claim the Movie Family Ketika kita menentukan ia sebagai pasangan hidup, kita mesti terima satu paket dengan keluarganya. Nilai-nilai yang dibawa oleh pasangan kita yakni nilai-nilai yang diturunkan dalam budaya dan kebiasaan di rumahnya. Dan otomatis akan terbawa dalam pernikahan kita kelak. Apakah nilai-nilai dan budaya yang ada dalam keluarganya mampu kita terima? Masa Lalu Semua orang niscaya punya masala lalu dan tak ingindiungkit lagi. Ketika korelasi berlanjut ke arah serius, perlu untuk membicarakan periode kemudian antar pasangan. Apakah pasangan akan mendapatkan kita dengan kala kemudian kita dan tidak butuhdiungkit lagi dikemudian hari? Dan menjalani periode depan gotong royong? Money Harus ada kesepakatan mengenai hal dan pengaturan finansial. Masalah finansial terkadang menjadi argumentasi pemecah rumah tangga nomor satu. Sehingga hal ini perlu didiskusikan dengan matang.Siapa yang akan memegang uang? Pilihlah salah satu di antara kalian yang paling mampu mengendalikan diri dalam membelanjakan duit.Terbuka. Dalam ijab kabul tidak ada yang namanya uang suami dan uang istri. Sehingga kita wajib terbuka wacana pendapatan dan penggunaannya.Memberi keluarga. Memberi duit untuk keluarga yaitu salah satu budaya di Indonesia. Di antara pasangan harus ada janji berapa jumlah yang hendak diberikan terhadap keluarga. Prenuptial Agreement Prenuptial Agreement merupakan kesepakatanpra-nikah. Perjanjian ini dibuat untuk memisahkan harta benda dan hal-hal lainnya dari masing-masing pihak. Banyak pro dan kontra perihal persetujuanini. Dari sudut pandang Mba Mega, ia tidak setuju dengan ini karena kalau kita menciptakan kesepakatanini bermakna kita menjalin korelasi dengan seseorang yang tidak kita yakin seutuhnya. Lalu untuk apa keterkaitannya akan dilanjutkan ke tahap ijab kabul? Working or stay at home? Hal ini harus dibicarakan sejak kurun pacaran. Jika memang di antara pasangan ada pertikaian pertimbangan perihal hal ini, maka kita mesti mempertimbangkan lagi mengenai kelanjutan kekerabatan ini. Having kids or no kids? Kebanyakan pasangan niscaya ingin mempunyai anak sesudah menikah. Tapi bagaimana jika kita dihadapkan dengan fakta, bagaimana diantara pasangan tidak mampu memperlihatkan keturunan? Apa masih mampu saling mendapatkan satu sama lain?Atau, ingin langsung mempunyai anak atau menundanya? Berapa anak yang kita kehendaki?Hal ini mesti dibahas sebelum akad nikah. Handling problems Menikah tidak selamanya akan menjadi dongeng yang anggun dan menyenangkan. Masalah dan hambatan pasti akan tiba dalam perjalanan panjang ini. Baik persoalan kecil maupun problem besar sehingga perlu melibatkan pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan persoalan dalam rumah tangga.Sehingga, abad-kala dalam pacaran haruslah digunakan sebagai periode-masa diskusi dan mengenal satu sama lain lebih jauh, tidak hanya sekedar menikmati romansa dan cinta-cintaan semata. Prinsip dan fondasi untuk membangun rumah tangga haruslah dibicarakan sejak kurun pacaran.Bertanya yaitu cara termudah untuk mengenali prinsip, nilai dan prioritas seseorang. Banyak-banyaklah bertanya dan berdiskusi dengan pasangan selama abad pacaran.  WISDOM OF RELATIONSHIP   Kamu     mungkin gagal, tapi bukan perempuan gagal Gagal dalam menjalin relasi yakni hal yang masuk akal dan jangan memporak-porandakan hidup kita yang berguna. Yang paling penting bukanlah seberapa banyak kita sudah jatuh, tapi seberapa banyaknya kita bisa bangkit kembali. You     are responsible for the access to your heart Ngga ada yang mampu menyakiti (hati) kita tanpa seizin diri kita sendiri. Karena hati kita bukan arena main-main, sebaiknya pun jangan pernah berkencan hanya untuk sekadar iseng belaka. Terlalu     usang berpacaran bukanlah alasan untuk terus bertahan dalam relasi yang     tak sehat Untuk    semuanya, ada waktunya Hidup ini yakni perjalanan, dan jangan memaksakan sesuatu yang memang belum waktunya. Society     defines someone Temukanlah orang-orang yang dapat membantu untuk mencapai mimpi-mimpi kita. Hubungan yang sehat dan baik akan membantu kita lebih menghargai diri dan menghargai potensi yang ada.  You only hace one life, one heart. Don’t mistreat it. No one can handle your heart better than yourself.
Sumber https://siti-wulandari.blogspot.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar