Berto
dan Dedi merupakan dua orang teman yang berhasil terjaring dalam razia orang
ganteng oleh petugas keamanan dan dinas sosial.
Karena
mereka berdua lebih ganteng, jadi mereka terjaring. Gimana nggak paling ganteng
coba, yang ngerazia perempuan semua.
Oleh
kebijaksanaan dinas sosial, mereka akhirnya di data dan dibina.
Mereka
sementara diamankan dalam tahanan yang tergolong sempit. Kemudian, mereka
berdua merencanakan kabur dari tahanan dengan strategi seperti ini:
·
Berlari
sekuat tenaga menuju gerbang
·
Ikat
petugas penjaga gerbang dengan tali
·
Dobrak
pintu gerbang dengan paksa
·
Kabur
naik Angkot
Kini
tibalah saatnya mereka pada hari yang telah direncanakan untuk kabur dari
tahanan. Mereka kemudian menjalankan rencana yang telah di susun matang.
Berto
dan Dedi berlari terbirit birit menuju arah gerbang. Sesampai di pintu gerbang,
mereka sempat melihat sekeliling dan ternyata nggak ada petugas yang jaga.
Yang
paling bikin mereka heran, tidak ada satu pun petugas jaga dan pintu sudah
terbuka.
Dedi:
Wah gawat ini, sekarang tidak ada petugas yang jaga dan pintu sudah terbuka.
Berto:
Iya, ini pasti jebakan betmen. Sepertinya rencana kita untuk kabur kali ini gagal total. Bagaimana kalau kita lanjutkan pas hari minggu?
Dedi:
Baiklah kalau begitu.
Beberapa
saat kemudian,….
Berto
dan Dedi kembali ke tahanan, karena rencana mereka telah gagal. Tidak ada
petugas jaga dan pintu telah terbuka. Mereka pikir ini adalah jebakan.
Sesungguhnya
mereka berdua tidak sadar kalau tahanan itu memang tidak di jaga oleh petugas,
pintu juga tidak di gembok.
Tapi
sayangnya di sekeliling tahanan banyak orang nongkrong sambil ngopi, karena
mereka berdua lagi terobsesi dalam game Criminal
Case. Jangan lewatkan: Jurus
Sakti Ngeles dari Tilang.
Sumber er.com