Penggunaan busi yang tepat pada mesin motor ataupun mobil akan menawarkan kinerja mesin yang lebih baik, meskipun dari segi pemakaian kita juga mesti memperhatikan keadaan daerah mesin dan juga wilayah kendaraan tersebut digunakan. Gunakan busi yang berkualitas sesuai usulan pabrik, hal ini akan membantu Anda dalam menjaga kenyamanan ketika berkendara.
Seiring pertumbuhan teknologi otomotif yang semakin modern, sekarang busi juga ikut berubah menjadi berbagai jenis yang digolongkan berdasarkan performanya. Ada apa saja? simak ulasanya di bawah ini.
1. Busi Standar
Busi tolok ukur atau cooper merupakan busi bawaan dari pabrik dan paling umum dijumpai. Busi ini mempunyai center electroda yang yang dibuat dari nikel dengan ukuran diameter 2,5 mm.
Usia pemakaian busi persyaratan mampu mencapai 20 ribu kilometer, tergantung mesin dan pemakaian kendaraan.
Keunggulan pada busi standar yakni memiliki penampilan stabil, mutu OEM (Original Equipment Manufacturer) dan gampang di jumpai karena busi ini nyaris semua dipakai pada kendaraan.
2. Busi Resistor
Jenis busi ini sama dengan busi standar alasannya adalah pabrik juga menggunakan selaku busi bawaan. Namun perbedaannya, tipe busi ini mempunyai aba-aba R dengan font miring pada busi NGK dan isyarat U pada busi Denso.
Meskipun lazimnya diberi arahan R, tapi banyak konsumen yang sering terkecoh dengan karakter R yang mereka kira adalah busi racing.
Sebenarnya aba-aba R tersebut memiliki arti Resistor. Fungsinya untuk menangkal fatwa listrik secara berlebihan ketika pengapian dan ini sangat anggun untuk melindungi perangkat elektro digital seperti speedometer dan sebagainya.
Busi resistor ini dianjurkan untuk kendaraan yang telah dilengkapi sistem ECU pada mesin yang mengadopsi teknologi EFI.
3. Busi Platinum
Busi tipe platinum mempunyai bentuk yang seperti dengan busi patokan. Hanya saja perbedaannya terletak pada center electroda yang yang dibuat dari platinum, fungsinya untuk memperpanjang usia pakai dari busi tersebut. Sedangkan ujung electroda terbuat dari nikel, yang mana berfungsi untuk meminimalkan radiasi panas dari mesin.
Baca Juga :
Umur busi platinum bisa mencapai 30 ribu km dengan mempunyai ukuran diameter electroda 0,5 mm hingga 0,8 mm. Untuk harganya, busi ini memang memiliki harga yang lumayan tinggi dibandingkan busi yang lainnya.
Meskipun dibanderol dengan harga mahal, namun busi platinum ini memiliki banyak keunggulan mulai dari api lebih singkat membengkak, responsif, efesien materi bakar dan durabilitas tinggi.
4. Busi Iridium
Pada biasanya busi iridium banyak digunakan pada mesin diatas 150 cc dan fisiknya nyaris seperti dengan busi yang lainnya. Namun electroda pada busi iridium berbahan logam sampuran ialah yang dibuat dari iridium dan ujung electroda dilapisi nikel.
Besaran ukuran diameter electroda busi jenis ini meraih 0,6 mm sampai 0,8 mm. Untuk kala pakainya hingga mencapai 40 ribu kilometer.
5. Busi Racing
Busi tipe racing ini sangat sesuai dipakai pada kebutuhan racing. Pasalnya busi ini di desain khusus dengan materi yang tahan kompresi tinggi dan suhu mesin yang berlebih. Elektroda busi racing dibuat dari kolaborasi beberapa logam dengan bentuk ujung meruncing. Fungsinya untuk menciptakan daya hantar listrik yang besar lengan berkuasa dengan ketahanan yang kuat juga.
Meskipun busi racing memiliki performa yang maksimal dan mampu menahan panas yang berlebih, tapi busi ini memiliki usia pakai yang singkat adalah antara 20 ribu kilometer hingga 30 ribu kilometer. Sedangkan harga busi jenis ini relatif lebih lebih mahal alasannya adalah busi ini dirancang untuk mesin full penyesuaian saja dan kurang tepat untuk kendaraan sehari-hari.
Nah, itulah macam-macam busi. Semoga artikel ini bisa menjadi rujukan dan berfaedah untuk Anda, salam otomotif..!! Sumber https://nuroehi.blogspot.com