Perkembangan teknologi otomotif yang semakin canggih membuat kopling mulai banyak dikembangkan dengan aneka macam elemen komplemen guna menunjang fungsi kendaraan, sehingga pengemudi akan merasa lebih tenteram, kondusif dan fasilitas dikala mengoperasikan kendaraan beroda empat. Adapun fungsi lain dari kopling (clutch) pada kendaraan, ialah:
- Menambah tampilan mesin kendaraan menjadi lebih optimal dan maksimal
- Sebagai penghubung dan menetapkan putaran dari mesin ke transmisi
- Mempermudah pemindahan gigi percepatan transmisi menjadi lebih halus
- Menghentikan mobil tanpa mematikan mesin
- Supaya mobil mampu bergerak mulus ketika awal berlangsung
- Agar mobil dapat bergerak bebas tanpa tahanan dari kondisi engine brake
Selain fungsinya yang beragam, kopling pada kendaraan memiliki empat jenis yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya, pengendalian, keadaan pelumas dan jumlah plat kopling yang digunakannya. Nah, untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai jenis-jenis kopling pada kendaraan beroda empat, simak ulasan dibawah ini.
1. Jenis Kopling (Clutch) Berdasarkan Cara Kerjanya
Berdasarkan cara kerjanya, jenis kopling dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya:
a. Kopling Magnet
Kopling magnet (magnetic clutch) banyak dipakai pada kompressor AC. Kopling ini memakai gaya tarik magnet untuk menghubungkan dan memutus arus, dimana dikala arus listrik mengalir ke field coil maka akan menyebabkan kemagnetan.
Nantinya kemagnetan ini akan menarik pelat untuk melekat pada pulley, akhirnya pelat yang menempel akan ikut berputar bersama pulley. Namun, jikalau arus listrik diputus atau dihentikan maka secara otomatis pelat dan pulley merenggang.
b. Kopling Gesek
Jenis kopling gesek (friction clutch) merupakan jenis kopling yang paling banyak di terapkan pada kendaraan mobil dan motor. Karena kebanyakan kendaraan bertransmisi manual menggunakan tipe kopling gesek. Selain itu, kopling ini memanfaatkan ukiran ketika proses pemindahan tenaga dari bagian penggagas ke bab yang digerakan.
Gesekan yang terjadi pada kendaraan, diperoleh dari tiga unsur utama adalah roda gila (flywheel), kampas kopling (clutch disc) dan matahari kopling (pressure plate). Kampas kopling nantinya akan menerima gaya gesek dari dua unsur lain.
c. Kopling Otomatis
Kopling otomatis ialah jenis kopling yang bekerja secara otomatis untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin. Kopling ini juga diketahui dengan nama torque converter yang banyak digunakan pada kendaraan bertransmisi otomatis, sepeti kendaraan beroda empat.
Kopling otomatis melakukan pekerjaan dengan mempergunakan tekanan hidrolik yang cara kerjanya mirip mirip dua buah kipas yang saling berdekatan. Namun jika pada kendaraan, kipas tersebut digantikan dengan dua buah turbin yang keduanya terhubung dengan mesin dan juga transmisi.
2. Jenis Kopling (Clutch) Berdasarkan Pengendalian
Jika dilihat dari konstruksi dan cara menertibkan kopling, maka kopling dibedakan menjadai 3 jenis, diantaranya:
a. Kopling Hidrolis
Kopling hidrolis ialah jenis kopling yang menggunakan fluida berbentukminyak kopling. Cara kerjanya mirip dengan tata cara rem hidrolik, dimana fluida nantinya mengganti gerak mekanikal menjadi tekanan hidrolik untuk menekan lever kopling.
Keuntungan kendaraan yang menggunakan kopling hidrolis ialah melakukan pekerjaan efektif dan responsif sehingga pengemudi tidak perlu cemas pemuaian, seperti yang terjadi pada kopling mekanis. Hanya saja, kinerja kopling ini akan terusik jika terdapat udara di dalam metode. Maka dari itu, pengemudi wajib melaksanakan perawatan kopling secara rutin.
b. Kopling Mekanis
Sesuai dengan namanya, jenis kopling ini bekerja dengan mempergunakan gerak mekanikal dorong dan tarik dari kabel kawat yang menghubungkan pedal dengan kopling. Karena menggunakan kabel kawat, maka pengemudi tidak perlu cemas terjadinya kebocoran minyak atau masuk angin.
Baca Juga :
Hanya saja, untuk ketentraman berkendara dan kemudahan dalam menggunakan kopling maka pengemudi mesti melakukan penyetelan alasannya kawat tergolong jenis benda yang mudah memuai. Contoh penggunaan kopling mekanis mampu kita jumpai pada sepeda motor.
c. Kopling Sentrifugal
Kopling sentrifugal merupakan jenis kopling yang tidak dioperasikan lewat pedal kopling. Kopling ini mempergunakan gaya sentrifulgal untuk menghubungkan input dari mesin ke output yang terhubung dengan transmisi.
Cara kerja dari kopling sentrifugal yaitu semakinn besar putaran mesin yang dihasilkan maka makin dekat cengkraman kopling untuk mengingkat kedua poros. Begitu juga, jikalau putaran mesin menurun maka kopling pun akan melemah sehingga menyebabkan hubungan kedua poros terputus. Kopling jenis ini banyak disematkan pada sepada motor belibis.
3. Jenis Kopling (Clutch) Berdasarkan Kondisi Pelumas
Sementara itu, jenis kopling berdasarkan keadaan minyak pelumas yang dipakai, maka kopling terbagi menjadi 2 jenis, adalah kopling kering dan kopling basah.
a. Kopling Kering
Sesuai dengan namanya, kopling jenis ini tidak memakai pelumas pada komponennya. Makara penggunaannya wajib kering dan dihentikan terkena cairan pelumas. Jika kopling ini terkena minyak pelumas maka akan terjadi selip dan kemungkinan kopling tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Karena tidak memerlukan pelumas maka kinerja kopling kering bersifat independent atau tidak terikat oli mesin. Biasanya jenis kopling ini banyak diterapkan pada mobil yang memakai transmisi manual.
b. Kopling Basah
Kopling berair atau wet clutch merupakan jenis kopling yang membutuhkan pelumas. Pasalnya, kopling jenis ini berada di dalam mesin sehingga terendam oleh oli. Hal inilah yang menciptakan kampas kopling mempunyai usia pemakaian yang lebih usang dibandingkan kopling kering. Umumnya, penggunaan kopling berair diterapkan pada sepeda motor.
Kinerja kopling berair dipengaruhi kualitas oli mesin yang dipakai, maka dari itu pemilik kendaraan wajib memakai pelumas atau oli mesin yang memiliki mutu tinggi biar kopling bisa berfungsi secara maksimal.
4. Jenis Kopling (Clutch) Berdasarkan Jumlah Plat Yang Digunakan
Jenis kopling yang terakhir dilihat menurut penggunaan plat. Hingga sekarang ini ada dua tipe kopling berdasarkan jumlah bagian plat yang digunakannya, diantaranya yaitu:
a. Kopling Plat Tunggal
Jenis kopling plat tunggal atau dikenal dengan nama singel plate ialah jenis kopling yang cuma mempunyai satu plat kopling saja. Biasanya kopling jenis ini banyak dipakai pada kendaraan mobil bertransmisi manual.
b. Kopling Plat Ganda
Sesuai dengan namanya, kopling plat ganda memiliki susunan plat lebih dari satu atau banyak. lazimnya jenis kopling plat ganda banyak disematkan pada kendaraan beroda empat dengan transmisi otomatis.
Selain mengetahui apa saja jenis-jenis kopling pada kendaraan, kita juga mesti mampu melaksanakan perawatan pada bagian kopling mobil kau agar tidak gampang rusak. ada beberapa cara perawatan kopling mobil yang bisa kamu terapkan pada kendaraanmu, ialah:
- Jangan biarkan kopling menganggur terlalu lama
- Periksa jarak bebas pedal kopling
- Perhatikan ketinggian pedal kopling
- Perhatikan tekanan pedal kopling dikala diinjak
- Hindari rembesan oli perihal kampas kopling
- Gunakan kopling dengan benar
- Periksa selalu volume minyak kopling
Itulah jenis kopling pada kendaraan dan cara perawatannya, agar gosip ini bisa bermanfaat untuk memperbesar wawasan dan wawasan Anda. Sumber https://nuroehi.blogspot.com