Siang itu aku pergi ke salah satu universitas yang berada di bilangan Rawamangun. Kampus Olahraga Katanya. Amat sungguh bertolak belakang sekali denganku, yang sedari SMP paling tidak senang pelajaran kesehatan jasmani! Aku bersama beberapa teman sibuk mengurus ini itu, dalam program Festival Olahraga Tradisional. Lagi-lagi bertolak belakang lagi, acara olahraga tradisional di tengah modernitas dan globalisasi kini ini! Bagaimana pun, siang itu aku senang dan bahagia. Bisa ikut bermain, menari tertawa dengan beberapa teman yg ku rasa telah lama tak jumpa. Ingat sekali siang itu lagu dari Ambon diputar dan menciptakan siapa saja di lapangan menari, "putar ke kiri eeeee Nona Manis putarlah ke kiri ke kiri dan ke kiri...", mengingatkan ku dalam petualangan bertahun-tahun silam bareng teman-sobat dari TNI AL. Yang dengan salah satu kru nya aku menaruh hati. ... Aku telah dalam perjalanan pulang waktu itu, namun ku baca pesan mu, "Yakin langsung pulang? Malam ini bulan purnama. Bulannya akan cantik." Lalu, serta merta lah kembali pergi, menuju taman yang senantiasa ku suka dekat Masjid Sunda Kelapa. ... Temenku berkata, "Kak, jikalau pergi lihat Bulan purnama ketemu sama cowok, atau pergi sama cowok, katanya akan jodoh loh." Ah entah, dikala itu saya cuma senyum, tersipu aib. Ingin mengamini dan mengiyakan. ... Bulan Purnama di malam malam penghujung September ini amat manis. Lebih cantik dan menarik hati dari Bulan kemudian. Dan sekarang, kunikmati keindahan bulan purnama seorang diri, tanpa kau. Sumber https://siti-wulandari.blogspot.com