--> Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

Kenapa Colokan Mampu Berlawanan-Beda Di Aneka Macam Negara?

Tentu temen-temen pernah melihat colokan lebih dari tiga tusukan dan bentuknya yang berlawanan dengan apa yang kita pakai sehari – hari. Colokan tersebut biasanya berasal dari mancanegara dan biasanya tidak untuk di pergunakan di Indonesia. Karena standar colokan di Indonesia adalah dua dan bukan tiga. Negara lain ada yang mempunyai kriteria tiga tusukan. Pernahkah kalian berpikir kenapa hal tersebut mampu terjadi ? mengapa colokan tidak seragam ? berikut tim berita-mnarik akan membahasnya untuk kalian Jika kita berbicara colokan, maka kita akan berbicara tentang sejarah. Dimana stopkontak atau colokan bermula saat listrik mulai digunakan untuk rakyat pada era ke 19 di amerika dan eropa. Dimana pada awalnya, listrik hanya digunakan sebagai penerangan saja. Dan pada tahun 1903, Harvey Hubbel menemukan stop kontak dua tusukan. Dengan kemajuan teknologi, muncullah aneka alat elektronika yang mengkonsumsi stopkontak dua pin. Sehingga, yang awalnya listrik dipakai untuk penerangan, sekarang meningkat untuk alat elektronik. Perbedaan penggunaan ini membuat perbedaan tarif listrik. Hal tersebut membuat orang – orang nekat mencolokkan colokan pada sambungan lampu semoga tarif listrik nya tetap murah. Namun hal tersebut justru menjadikannya tidak aman dan sering korsleting. Oleh alasannya itu, diciptakanlah tiga bacokan stopkontak untuk menetralkan suplai listrik. Sejak itulah penemuan bentuk stopkontak mulai timbul untuk penggunaan yang lebih aman. Karena perbedaan ini, terbentuk lah IEC atau Komite Teknik Elektro Internasional yang bertugas untuk menetapkan patokan colokan ini. Namun upaya tersebut gagal alasannya adalah bersamaan dengan perang dunia ke dua. Namun perjuangan tersebut tetap dilanjutkan hingga ditetapkannya colokan tipe N selaku tolok ukur internasional. Namun, hal tersebut tidak diperdulikan oleh negara – negara didunia. Karena tiap negara telah terlanjur memilih tolok ukur masing – masing dan sudah dipakai di banyak sekali bangunan. Dan bila merubahnya tentu bukan biaya yang sedikit. Nah itulah kisah mengenai penyebab dan argumentasi mengapa colokan di tiap negara itu berlawanan. Semoga bahasan kali ini mampu berguna bagi kita semua. Terimakasih sudah membaca :)
Sumber https://berita-mnarik.blogspot.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar