H2O:Reborn karya Sweta Kartika Siapa yang tidak kenal dengan JK Rowling, salah satu penulis best seller terkemuka dengan abjad Harry Potter yang sudah terkenal diseluruh dunia. Mungkin sebagian pembaca juga sudah tahu bagaimana dongeng perjuangan seorang Joanne Kathleen Rowling sebelum kesudahannya populer mirip ketika ini. Lahir di Yate, Gloucestershire Utara, Inggris, 31 Juli 50 tahun lalu itu bukan tidak memedulikan kata usaha, tapi nyatanya beliau bisa bangun dari keterpurukan dan bangkit menjadi salah satu wanita yang mempengaruhi dunia ketika ini. Berawal dari keterpurukan saat dia mesti menjadi seorang single mom setelah bercerai dari suaminya yang seorang wartawan, mempunyai seorang anak wanita dan harus menghidupi anaknya dalam keadaan yang serba kekurangan. Rowling pindah ke Edinburgh dengan anaknya dan menjajal mengawali hidup baru. Lulusan Universitas Exeter ini merasa mungkin kemampuan menulisnya mampu menjadi salah satu jalan keluar bagi segala masalahnya ketika ini. Merasa kemampuan menulisnya mungkin mampu menjadi jalan keluar untuk hidupnya yang merepotkan, tetapi ia tak memiliki akomodasi yang memadai. Ia tidak memiliki komputer, dan cuma mempunyai mesin tik bau tanah. Ia juga tak mempunyai duit, bahkan hanya untuk mengeluarkan uang foto kopi. Maka ia terpaksa mengetik ulang naskah yang sama hingga beberapa kali agar mampu diserahkan ke beberapa penerbit. Ia menerima pandangan baru wacana penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Ia menyerahkan naskahnya ke beberapa penerbit, sebanyak 12 penerbit menolak naskah yang beliau buat, Setelah beberapa kali ditolak, penerbit ke 13 lah yang mendapatkan naskahnya dan mulai memasarkannya, risikonya nasib dan takdir baik berpihak padanya, Rowling sukses menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000 dan sampai kini Harry Potter sudah mencapai total keuntungan lebih dari 480 juta dollar. Wow. Nah, dibalik kisah JK Rowling yang mendapat ide menulis Harry Potter saat perjalanan menaiki Kereta Api, di Indonesia ternyata ada juga loh, seorang komikus yang mendapat inspirasi ceritanya ketika dalam perjalanan, bila JK Rowling menaiki kendaaran darat, maka komikus yang satu ini saat dia menaiki kendaraan udara. Siapakah ia? Beliau ialah salah satu komikus ternama di Indonesia yang telah banyak menerbitkan judul komik, seperti Grey&Jingga, Wanara, The Dreamcatcers, Spalko, NusaV atau Nusantarangers, Pusaka Dewa dan H2O:Reborn. Sweta Kartika, atau dengan panggilan akrabnya Mas Sweta. Pemuda kelahiran Kebumen 14 April 1986 ini tinggal, tumbuh, dan besar di Kutowinangun, Kebumen. Mas Sweta pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama N 1 Kebumen —lulus pada tahun 2001— lalu melanjutkan di SMA N 1 Kebumen —lulus tahun 2004— sebelum karenanya berkuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung untuk jenjang S1 dan S2-nya. Kembali lagi topik bahasan kita, tanpa sangaja dikala saya membuka instagram semalam (aku pengermar beliau, hehehe...), dia bercerita bahwa inspirasi terciptanya komik H2O:Reborn ialah tatkala beliau sedang dalam perjalanan ke singapura, saat menaiki pesawat terbang Turkish Airline. Dimana inti cerita dalam Komik H2O:Reborn adalah "Hubungan/Relationship". Beratus-ratus halaman komik ini sejatinya hanya membicarakan relationship. Sebuah pembahasan perihal desain persenyawaan dua variabel. Manusia dengan manusia, manusia dengan robot, dan robot dengan robot. Tapi kunci relationship dalam kisah H2O:Reborn yang paling utama yakni tentang dialog antara Pencipta dengan Ciptaannya. Hal ini seperti yang Ia kemukakan dalam artikel di Instagram Prolog yaitu Epilog. Mula yakni Akhir. ---- Cerita H2O:Reborn aku karang nyaris keseluruhan plotnya di atas maskapai Turkish Airline selepas transit di Istambul menuju kembali ke Changi, Singapura. "Relationship". Itu kata kuncinya. Beratus-ratus halaman komik ini sejatinya hanya membahas relationship. Sebuah pembahasan perihal desain persenyawaan dua variabel. Manusia dengan manusia, manusia dengan robot, dan robot dengan robot. Tapi kunci relationship dalam kisah H2O:Reborn yang paling utama yakni perihal obrolan antara Pencipta dengan Ciptaan. Nilai theologis inilah yang ingin aku angkat. Senang sekali rasanya membaca review dari para pembaca yang berhasil menangkap inti pesan ini. Begitu intisari itu aku peroleh, dengan gampangnya kisah itu mengalir di kepala. Sembilan jam di udara berhasil meliarkan imajinasi saya, menyusun naskah cerita yang utuh dan detil. Inilah sebabnya aku mampu menyisipkan ending kisah ke dalam opening. Epilog di dalam prolog. Ketika prolog phase 0.1 rilis di web, saya seakan mengilustrasikan kolase adegan acak. Namun, apa yang tergambar di sana sejatinya yaitu bagian dari penutup dongeng ini. Buat saya, H2O:Reborn mungkin komik dengan kisah yang paling matang penggarapannya. Bahkan sebelum mengawali ngomik, ceritanya sudah tamat direka di kepala saya. Karena itulah saya mampu menyusun prolog dan epilog ini. Struktur ini sejatinya saya penyesuaian dari desain "gunungan" dalam pagelaran wayang. Gunungan menjadi penunjukmulainya dongeng dan penutup akhir kisahnya. Membaca komik trilogi H2O:Reborn adalah sensasi menonton pagelaran wayang Ramayana dalam media dan desain gres. Selamat membaca ♡ Bandung, 250817. A post shared by Sweta Kartika (@swetakartika) on Aug 25, 2017 at 4:00am PDT Berbicara tentang ciptaan dan penciptanya nyaris sama dengan berbicara dengan komik dan komikusnya, sebagai komikus Mas Sweta memang sangat ahli dan kreatif dalam mengeset alur dongeng dan memadukannya dengan gambar-gambar yang mempesona. Nah, begitulah cerita permulaan mula terciptanya komik H2O:Reborn, kalian sudah punya komiknya belum? kalian mampu membacanya dan juga membelinya di kolamkomik.com- Lalu kira-kira darimana ide kalian muncul? Saya sih paling banyak saat sedang di dalam toilet, hehehe... Semoga bahasan kali ini sedikitnya menolong dan juga memotivasi sahabat-sobat dalam menciptakan komiknya, semangat terus ya! Sumber https://blogblahbloh.blogspot.com