Tujuan Manajemen – Suatu organisasi, besar maupun kecil, haruslah memiliki manajemen yang baik untuk dapat mencapai tujuannya. Sebaik-baik tujuan organisasi adalah yang dijalankan secara efisien dengan hasil yang efektif. Dan tujuan manajemen adalah menciptakan jalannya organisasi yang terkontrol dan tetap pada jalur yang ditentukan di awal.
Untuk menjalankan organisasi dengan efisien dan efektif, diperlukan sistem yang baik dan merangkum segala aspek. Sistem ini juga akan membantu manajer untuk mengambil keputusan yang paling bisa mengakomodasi semua bagian organisasi.
Daftar isi Artikel
Definisi, Tingkatan, Serta Fungsi Manajemen
George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama usaha orang lain. Manajemen mencakup pengelolaan segala aspek dalam organisasi. Proses ini, sebagaimana teori Terry, harus dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain.
Dalam manajemen, semua orang tidak dapat diletakkan pada posisi yang sama. Harus ada peran-peran spesifik beserta tanggung jawab yang melekat. Dari peran-peran ini, perlu juga adanya sistem koordinasi yang mengerucut ke atas. Gunanya agar pekerjaan yang telah dilakukan dapat selaras satu sama lain, tidak mengandung kesimpangsiuran informasi, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu, manajemen memiliki tingkatan-tingkatan yang mempengaruhi sejauh mana tanggung jawab seseorang terhadap manajerial. Secara umum terdapat tiga tingkatan yaitu tingkat atas, tingkat menengah, dan tingkat bawah. Ketiga tingkatan ini tidak terlepas dari dua skill atau keahlian, yaitu keahlian manajerial dan keahlian teknis.
Keahlian manajerial berkaitan dengan kemampuan dalam mengelola kumpulan orang, sistem, serta potensi-potensi yang dapat memberikan dampak positif terhadap organisasi. Sementara keahlian teknis adalah kemampuan dalam melakukan tugas yang lebih spesifik dan detail. Semakin tinggi tingkatannya, maka tuntutan keahlian manajerial menjadi lebih dominan. Begitu pula sebaliknya.
Teori mengenai fungsi manajemen milik Goerge R. Terry menyebutkan manajemen memiliki empat fungsi yang dikenal dengan singkatan POAC. Keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
- Planning atau perencanaan, yaitu berkenaan dengan rancangan visi, misi, serta target-target yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.
- Organizing atau pengorganisasian, yaitu berkenaan dengan hak dan kewajiban, penjenjangan, serta alur pertanggungjawaban yang termuat dalam prosedur.
- Actuating atau penggerakan, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan rencana-rencana yang telah dibuat dan berpedoman pada prosedur.
- Controlling atau pengawasan, yaitu fungsi yang berperan untuk mencegah dan meminimalisir adanya penyimpangan.
Tujuan Manajemen
Pada dasarnya, adanya manajemen dimaksudkan agar jalannya organisasi selaras dengan tujuan yang akan dicapai. Secara lebih spesifik, manajemen memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Menciptakan Efisiensi dan Efektivitas Kerja
Efisien secara singkat dapat diartikan berdaya guna. Artinya, segala sumber daya yang digunakan dalam proses pelaksanaan pekerjaan telah dimanfaatkan secara maksimal. Tidak ada sumber daya yang penggunaannya kurang dari kapasitas, atau bahkan menganggur.
Salah satu contoh sumber daya yang tidak efisien adalah beban pekerjaan karyawan yang terlalu ringan. Ketika pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat dari jam kerja, maka ada dua kemungkinan.
Apabila dengan keadaan tersebut target tetap dapat dicapai atau bahkan meningkat, berarti yang terjadi adalah inefisiensi waktu. Namun apabila produktivitas cenderung stagnan, dapat dikatakan bahwa yang terjadi adalah kelebihan karyawan.
Sementara itu, efektif berarti pekerjaan yang dilakukan memberikan efek atau hasil yang dapat dilihat secara signifikan. Singkatnya, efektif berarti berhasil guna.
Ketika tingkat efisiensi sumber daya telah maksimal, maka harus dilihat pula efektivitasnya. Jangan sampai efisiensi yang dicapai ternyata hanya buang-buang tenaga. Kinerja yang efektif berkaitan dengan produktivitas. Rumusnya, semakin banyak hasil yang diperoleh dengan menggunakan sumber daya yang sudah dianggarkan, maka semakin efektif.
Disinilah tujuan manajemen terlihat jelas, yaitu itu untuk menciptakan dan menjaga kinerja tetap efisien dan efektif. Karena, keduanya sangat berpengaruh bagi jalannya organisasi.
2. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan meliputi semua hal yang berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran dana. Pengalokasian dana harus mempertimbangkan kebutuhan organisasi. Manajemen mengatur pembagian kerja disertai rincian dana yang dibutuhkan. Pengaturan inilah yang bertujuan agar pengalokasian dana dapat sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja.
Selain itu, sumber pendapatan atau pemasukan juga harus diperhatikan. Pengeluaran yang membengkak dan tidak seimbang dengan pemasukan harus mendapat evaluasi. Dari hasil evaluasi, akan diketahui masalah-masalah apa yang menjadi penyebab terjadinya ketimpangan dalam pengelolaan keuangan.
3. Mengawal Kinerja Seluruh Tingkatan Manajerial
Tingkatan manajerial yang berbeda-beda menuntut adanya sistem koordinasi yang terstruktur. Sistem tersebut dapat berupa prosedur tertulis maupun berupa budaya organisasi. Seperti telah disebutkan dalam fungsi actuating, semua pelaksanaan pekerjaan harus berpedoman pada prosedur yang memuat tanggungjawab masing-masing tingkatan.
Prosedur merupakan bagian penting dari manajemen. Tujuan manajemen di sini adalah memastikan bahwa tingkatan-tingkatan tersebut melaksanakan pekerjaan sesuai jalurnya. Melalui prosedur, akan dapat ditaksir sudah sejauh mana tujuan organisasi dicapai, bagaimana prosesnya berjalan, serta langkah apa lagi yang harus diambil selanjutnya.
Mencapai Tujuan Manajemen
Sebagaimana telah diketahui, dalam manajemen terdapat hal-hal yang saling ketergantungan satu sama lain. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa tujuan manajemen dalam organisasi adalah untuk menjaga proses dan kinerja agar tetap pada jalurnya. Selain itu, manajemen juga bertujuan menciptakan keselarasan antar anggota; antar pekerjaan; dan antara proses dengan tujuan organisasi.
Untuk mencapai tujuan manajemen diperlukan setidaknya dua hal, yaitu sistem yang baik dan manajer yang cakap. Sistem yang baik adalah sistem yang dapat merangkum dan mengakomodasi kebutuhan semua tingkatan manajemen. Selain itu, sistem ini harus rapi. Artinya tidak terjadi tumpang tindih peraturan yang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam pengambilan keputusan.
Dalam mencapai tujuan ini memang diperlukan kerjasama dari semua anggota. Namun seorang manajer, yang mana merupakan pemimpin haruslah berperan aktif dan menjadi panutan bagi bawahan. Sistem yang baik dan rapi tidak akan berfungsi maksimal ketika manajer tidak memiliki kecakapan dalam memimpin.
Seorang manajer harus bersifat tegas namun mengayomi. Artinya tidak pandang bulu dalam menerapkan sistem yang telah ditetapkan. Tetapi di samping itu juga memperhatikan berbagai aspek dan peka terhadap adanya kondisi-kondisi khusus yang memerlukan toleransi. Ketika ada hal yang tampak tidak sesuai, manajer sepatutnya memperingatkan pihak yang bertanggungjawab tanpa menyudutkannya.
Manajer yang terlalu kaku akan membuat anggota lain tertekan. Ini dapat mempengaruhi semangat kerja dan berdampak pula terhadap hasil kerja. Sikap semacam ini juga dapat menghambat kreativitas yang sebenarnya bisa sangat membantu kemajuan organisasi.
Sementara manajer yang tidak tegas akan dapat membahayakan kelangsungan organisasi. Prinsip efisiensi dan efektivitas yang coba dibangun akan sulit terealisasi. Lebih jauh lagi, sistem akan menjadi rentan untuk dimanipulasi karena minimnya pengawasan dari manajemen, yang berarti fungsi controlling tidak berjalan.
Seperti apa sistem dan manajer yang ada dalam suatu manajemen sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan manajemen. Maka penting sekali bagi organisasi untuk memperhatikan proses perencanaan dan pengorganisasian. Karena inilah awal yang menentukan perjalanan organisasi selanjutnya.
Sumber er.com