Skip to main content
Pelajar Koding

follow us

The Last Word Movie: Prepare The Best For The Last In Your Life

What are you thinking about the last words in your life? Kira-kira apa yah yang hendak kita sampaikan pada sanak kerabat, saudara dan sahabat-sahabat terkasih ketika kita pergi meninggalkan mereka? Mungkin, hal ini bukan menjadi tradisi di Indonesia, berlainan halnya dengan tradisi di Amerika Serikat. Namun, saya jadi menimbang-nimbang ini setelah menonton film The Last Word. The Last Word Movie The Last Word ialah film buatan sineas Amerika Serikat. Film ini bergenre drama yang sudah dirilis pada tanggal 19 April 2017 CGV dan Cinemaxx Theatre di Indonesia. Film ini mengisahkan cerita hidup Harriet (Shirley MacLaine), seorang wanita usahawan yang ingin merencanakan isu kematiannya sebelum dia meninggal. Seorang wanita pengusaha yang telah berusia lanjut dan sudah pensiun dari rutinitas kerjanya, serta berpisah dengan suami dan anaknya, menyebabkan Harriet selaku perempuan tua yang sangat kesepian. Mulanya, saya merasa kesal dan tak suka dengan Harriet, beliau digambarkan sebagai seorang wanita yang galak, keras, pengendali segala hal yang ada di sekitarnya, dan dijauhi oleh rekan-rekan bisnisnya. Ku pikir beliau yakni seorang tokoh antagonis yang menjengkelkan. Terlebih, dikala dia juga berupaya mengontrol berita kematiannya ditulis dengan benar sesuai keinginannya dan harus mendapatkan persetujuannya terlebih dahulu sebelum dia meninggal. Ia, menemui Anne (Amanda Seyfried), seorang jurnalis info ajal, untuk menuliskan berita kematiannya sesuai dengan arahannya. Namun, Amanda menolak, Amanda memaksa untuk menggali fakta-fakta perihal kehidupan Harriet apalagi dulu untuk menjadi dasar penulisan gosip kematiannya. Upaya yang dilakukan Amanda mengorek info dari keluarga dan mitra bisnis Harriet rampung nihil. Hingga, karenanya, Harriet tak ingin menyia-nyiakan sisa hidupnya diam saja. Ia melaksanakan upaya-upaya terbaik yang mampu beliau lakukan, untuk mengubah dongeng hidupnya di fase terakhir kala hidupnya. Harriet berupaya mengubah Brenda (AnnJewel Lee Dixon), seorang gadis di panti yang memiliki huruf keras dan sukar dikontrol. Kisah perjalanan Harriet, Amanda dan Brenda penuh liku, pilu, dan kasih, dengan beragam bumbu-bumbu kehidupan. Ketiganya makin akrab, Harriet pun dapat mengubah Brenda menjadi gadis pandai dan berkarakter kuat, sampai kembalinya sang suami ke pelukan Harriet. Harriet, Amanda dan Brenda menjadi teman hidup sampai Harriet menghembuskan nafas terakhirnya. Banyak kisah dan pesan yang tersirat kehidupan yang mampu kita dapatkan dan kita maknai dalam film ini. Sampai menyadarkan ku atas apa yang telah ku perbuat selama ini, dan apakah aku sudah cukup berkhasiat selama ini? We still have time, to make our self usefull for people around us.
Sumber https://siti-wulandari.blogspot.com

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar